Senin, 17 Maret 2014

Sejarah Perekonomian Indonesia


 

PERENCANAAN

 

 

               

 

DISUSUN OLEH :

1.         Zakhul Mizwar
2.       Oktavius Boli Bae
3.       Agustinus Bani Ati
4.       Lasarus Lepe
 
 
5.       Muhammad Ardi A
6.       Yopita A
7.       Margaretha Tiwa
8.       Sisilia Narsi  Kolong

 

JURUSAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BUDI UTOMO

MALANG

 

KATA PENGANTAR

 

Puji Syukur penulis haturkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan penulis segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PERENCANAAN”. Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan bantuan beberapa pihak diantaranya:

1.      Ibu Dra. Munifah Zunairi, M. Kes  selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembangunan.

2.      Kedua orang tua kami yang senatiasa memberikan doa dan semangat serta pihak-pihak yang turut serta dalam menyumbang ide, saran maupun bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

 

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis utamanya untuk mata kuliah Perencanaan Pembangunan. Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi itu semua akan penulis jadikan tolak ukur untuk penyusunan makalah selanjutnya.

 

 

 

 

  Malang,   Maret 2012

Penulis


 

 

 

DAFTAR ISI

Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I   : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

Bab II : Pembahasan

2.1  Apa saja yang diperlukan dalam  Membentuk Perencanaan?

     2.2  Apa Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di Berbagai Negara serta macam – macam Perencanaan?

 2.3    Bagaimana Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi?

      2.4 Bagaimana Proses dari Perencanaan  Ekonomi Menuju Perencanaan Pembangunan

      2.5  Bagaimana Sejarah Perencanaan di Indonesia

Bab III : Penutup

   3.1 Kesimpulan

Daftar Pustakai

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1       LATAR BELAKANG

 

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai macam kegiatan antara lain perencanaan social ekonomi dan perencanaan pembangunan, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.


1.2  RUMUSAN MASALAH

 

a.       Apa saja yang diperlukan dalam  Membentuk Perencanaan?

b.      Apa Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di Berbagai Negara serta Macam – macam Perencanaan?

c.       Bagaimana Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi?

d.      Bagaimana Proses dari Perencanaan  Ekonomi Menuju Perencanaan Pembangunan?

e.       Bagaimana Sejarah Perencanaan di Indonesia?

 

1.3  TUJUAN PENULISAN

 

a.       Untuk mengetahui diperlukan dalam  Membentuk Perencanaan.

b.      Untuk mengetahui Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di Berbagai Negara serta Macam – macam Perencanaan.

c.       Untuk mengetahui Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi.

d.      Untuk mengetahui Proses dari Perencanaan  Ekonomi Menuju Perencanaan Pembangunan.

e.       Untuk mengetahui Sejarah Perencanaan di Indonesia.

                                                        BAB II

                                       PEMBAHASAN

 

Dewasa ini dilihat dari perkembangan akan pertumbuhan ekonomi lebih diarahkan pemerataan serta peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi. Untuk itu perlu didahului dengan perencanaan yang matang karena perencanaan merupakan cabang ilmu ekonomi yang harus dipelajari dan dipahami.

Dari kenyataan tersebut dapat diakui bahwa dalam proses pembangunan masyarakat diperlukan sekali hubungan yang  saling mendukung antara berbagai bidang, bahkan ilmu ekonomi itu sendiri untuk keberhasilannya perlu bersinergi dengan bidang – bidang social dan non ekonomi secara serasi. Misalnya pandangan hidup , ideology Negara, dan politik social.

Dalam proses pentingnya perencanaan sebelum melakukan tindakan ekonomi semata  - mata demi peningkatan kualitas  pelaku ekonomi untuk menanggulangi kegagalan – kegagalan yang terjadi dalam proses kegiatan ekonomi.

 

2.1 KEPERLUAN AKAN PERENCANAAN

Dasar-dasar alasan yang melatar belakangi adalah karena tanpa adanya pengarahan dan campur tangan pemerintah ini maka pekembangan masyarakat tidak di dasarkan pada:

1.      Penggunaan sumber-sumber pembangunan secara efesien dan efektif

2.      Keperluan mendobrak kea rah perubahan structural ekonomi dan social masyarakat

3.      Yang terpenting adalah arah perkembangan untuk kepentingan social

Perencanaan di lihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan lebih baik mendapatkan alas an yang lebih kuat untuk melakukan perencanaan.

1.      Dengan adanya perencanaan di harapkan terdapatnya suatu pengarahan  kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang di tujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.

2.      Dengan perencanaan maka di lakukan suatu perkiraan (forecasting) t erhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.

3.      Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik  (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combenation).

4.      Dengan perencanaan di lakukan penyusunan sekala prioritas.

5.      Dengan adanya rencana maka aka nada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau efaluasi (control /evaluation).

Dari segi ekonomi maka perencanaan dasar alasannya adalah:

1.      Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas secara efesien dan efektif.

2.      Perkembangan ekonomi yang mantap.

3.      Stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.

Mengapa dilakukan perencanaan ekonomi dan tidak di serah kan sepenuhnya  kepada ekonomi pasar? Hal ini adalah sebagai berikut:

1.      Perlunya penanggulangan terhadap instabilitas ekonomi atau terdapatnya luktuasi konjungtur.

2.      Ekonomi pasar dapat menghasilkan distribusi pendapatan yang kurang adil.

3.      Mekanisme pasar dapat mempunyai kekurangan-kekurangan dalam soal hubungan upah.

4.      Keborosan-keborosan ekonomi pasar.

5.      Perancanaan ekonomi juga sering di lakukan untuk menanggapi perubahan-perubahan besar.

Bagi Negara-negar baru berkembang dasar alas an dapat di tambah antara lain:

1.      Keyakinan idiologo politik.

2.      Belum sempurna atau lemahnya mekanisme pasar.

3.      Perubahan struktur ekonomi.

4.      Tingkat infestasi yang masih rendah.

5.      Belum berkambangnya wirausaha(enterpreneur).

6.      Teknologi yang masih lemah.

2.2   ARTI  PERENCANAAN, FUNGSI PERENCANAAN DAN BAGAIMANA PROSES PERENCANAAN DI BERBAGAI NEGARA SERTA MACAM – MACAM PERENCANAAN.

A.    Arti dan fungsi perencanaan

Dari berbagai dasr alas an mengadakan perencanaan itu maka di sini di kemukakan beberapa rumusan tentang perencanaan yang diharapkan akan menjelaskan arti dan fungsi perecanaan.

a.       Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b.      Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya efesien dan efektif.

c.       Perencanaan adalah penentuan yang akan di capai atau yang akan di lakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa.

d.       Albert Waterston menyebutkan perencanaan pembangunan adalah melihat ke depan mengambil pilihan berbagai alternative dari kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.

e.        Perencanaan pembangunan adalah supaya pengarahan penggunaan sumber- sumber pembangunan ( termasuk sumber – sumber  ekonomi) yang terbatas adanya, untuk mencapai tujuan – tujuan keadaan social ekonomi yang lebih baik efesien dan efektif .

Di dalam perencanaan ataupun perencanaan pembangunan perlu di ketahui 5 hal pokok:

1.      Adalah permasalahan – permasalahan pembangunan suatu Negara atau masyarakat yang di kaitkan dengan sumber – sumber  pembangunan yang dapat di usahakan, dalam hal ini, sumber – sumber daya ekonomi dan sumber – sumber daya lainnya.

2.      Adalah tujuan serta sasaran recana yang ingin di capai.

3.      Adalah kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber – sumbernya dan pemilihan alternative – alternatifnya yang terbaik.

4.      Penterjemahan dalam program –program atau kegiatan – kegiatan usaha yang konkrit.

5.      Adalah jangka waktu pencapain tujuan.

Dalam penetapan tujuan dan terutama dalam cara pencapain tujuan itu tiga unsur penting dari pada perencanaan yang meminta perhatian adalah:

1        perlunya koordinasi,

2        konsistensi antara berbagai vaiabel social ekonomi suatu masyarakat,

3        penetapan skala prioritas.

B.   Perencanaan di berbagai Negara

a.       perencanaan ekonomi ataupun perencanaan pembangunan pada umumnya di lakukan oleh masyarakat yang mengafalsafa negra atau masyarakat yang berasas sosialis.

b.      Perencanaan ekonomi juga di lakukan di Negara – Negara industry yang maju dengan sector swasta yang kuat.

c.       Perencanaan pembangunan mengadakan tinjaun jangka jauh, proyeksi kecandungan – kecandungan berdasar variable –variabel ekonomi yang ada seperti perkembangan penduduk, teknologi, kegiatan – kegiatan ekonomi terutama yang menyangkut tabungan, konsumsi dan invenstasi, dan lain – lain.

d.      Perencanaan pembangunan juga banyak di laukukan oleh Negara – neraga maju. Hal ini di landasi oleh dasar pikiran bahwa Negara – negra tersebut juga melakukan pertumbuhan secara terus menerus .

e.       Di negara – negara baru berkembang di lakukan pula perencanaan ekonomi atau pembangunan. Perencanaan yang sering di lakukan adalah:

1.    Perencanaan proyek demi proyek

2.    Perencanaan skotrol

3.    Perencanaan investasi menyeluruh sector public

4.    Perencanaan komprehensif meliputi sector pemerintah dan sector masyarakat.

f.       Perencanaan di Negara – Negara baru berkembang seperti di sebutkan di atas dapat berjalan dengan pola dan gaya etatisme, serba Negara dan cara perencanaan terpusat.

g.       Dengan cara tinjauan lain yang lebih didasarkan atas pengalaman perencanaan Negara – Negara baru berkambang di Asia, Douglas Paauw mengemukan bahwa ada empat klasifikasi perencanaan tersebut.

Pertama; mereka yang melakukan perencanaan pembangunan secara cukup maju (cara perencanaannya), misalnya di India.

Kedua; kemudian golongan the small effective Planners, yang lebih menggunakan Policies yang efektif terhadap sector swasta, seperti Malaysia dan Taiwan.

Ketiga; the free enterprice equivators yaitu yang lebih menyerahkan kepada kekuatan pasar dan tidak adanya perencanaan yang sesungguhnya, seperti Philipina.

Keempat; the doctrinaire nationalists yang sebenarnya suatu sistem perencanaan etatisma. Hal dilakukan di Ceylon, Birma dan Indonesia.

C.  Macam – macam Perencanaan.

Rencana dapat kita lihat dengan cara klasifikasi yang berlainan;

a.       Perencanaan yang dilaksanakan oleh Negara – Negara pada umumnya.

1.       Rencana di waktu Perang, Segala sumber – sumber ekonomi yang tersedia diusahakan pemanfaatannya seefisien dan seefektif mungkin untuk tujuan – tujuan di waktu Perang.

2.      Perencanaan anti siklus

3.      Perencanaan Perspektif

4.      Perencanaan proyek demi proyek

5.      Perencanaan investasi sector public

6.      Perencanaan komprehensif

7.      Perencanaan secara regional secara fisik adalah suatu perencaanaan yang mengusahakan kemanfaatan fungsional secara optimum dari tata ruang atau tata tanah atau mengusahakan keseimbangan ekologis. Contohnya perencanaan kota, wilayah, daerah transmigrasi atau pemukiman baru dan wilayah aliran sungai secara serbaguna.

8.      Perencanaan Pembangunan. Rencana investasi sector publik, rencana komprehensif dan Perencanaan regional yang mempunyai tujuan – tujuan perkembangan social ekonomi suatu daerah.  

b.      Perencanaan dari segi ketat atau kurang ketatnnya, perlu (imperatife) atau kurangperlunya suatu rencana.

1.      Planning by perspective. Perencanaan hanya memberikan gambaran tentang prospek perkembangan keadaan masa depan, kemungkinan perkembangan masa depan.

2.      Planning by inducement atau Planning through the market. Perencanaan yang bersifat mendorong atau mempengaruhi melalui berbagai kebijaksanaan serta penggunaan mekanisme pasar kegiatan social ekonomi masyarakat.

3.      Planning by direction. Perencanaan ini lebih ketat ada tujuaan yang jelas dan tegas, pelaksanaan yang ketat untuk mencapai tujuan dan pengarahannya lebih sadar.

4.      Complete control Planning. Perencanaan ini meliputi segi kehidupan yang lebih luas dengan menetapkan secara tegas pola investasi, produksi,distribusi dan konsumsi.

c.       Perencanaan dari segi luas atau kurang luasnya wilayah yang diliputi oleh suatu rencana. Perencanaan kota misalnya adalah suatu perencanaan yang hanya meliputi suatu wilayah kota, perencanaan regionalmeliputi suatu wilayah yang lebih luas.

d.      Perencanaan dari segi jangka waktu rencana. Tentang hal ini ada rencana jangka panjang, menengah dan rencana jangka pendek.

e.       Perencanaan Komprehensif dimana penyerasian antara perencanaan menyeluruh (aggregate), perencanaan sektoral dan proyek – proyek dapat dikemukakan dua macam perencanaan yaitu :

Pertama; forward planning atau planning above, dimulai dengan penyusunan rencana menyeluruh dan kemudian membagi dalam rencana sector selanjutnya dalam rencana proyek – proyek.

Kedua; backward planning atau planning  form below, rencana kegiatan investasi pemerintah maupun non pemerintah disusun terlebih dahulu baru diselesikan dengan kerangka makronya.

 

 

 

2.3 PERANAN PEMERINTAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI.

 

Di dalam masing – masing perencanaan yang longgar maupun ketat, yang imperative maupun kurang imperative  sebenarnya bisa dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai macam tingkat peranan (derajat campur tangan) untuk menggerakan perekonomian masyrakat.

Irving Sverdlow mengemukakan pendapat tentang peranan pemerintah adalah sebagai berikut :

a.       Operation atau pelaksanaan operasi sendiri oleh pemerintah dimana pemerintah menjalankan sendiri kegiatan social ekonomi. Misalnya Pembuatan jalan, pembangunan pabrik, pengurusan langsung produksi dan distribusi listrik.

b.      Direct Control atau Pengendalian secara  langsung. Peran pemerintah dalam menggerakan ekonomi masyrakat melalui pengendalian secara langsung. Misalnya pemberian ijin, penentuan kuota, dan tariff.

c.       Indirect Control atau Pengendalian secara tidak langsung. Pemerintah dapat pula melakukan campur tangan dalam rangka mengarahkan kegiatan social ekonomi masyarakat. Misalnya Pembangunan sekolah – sekolah, perguruan tinggi.

d.      Direct Influence  atau Pemengaruhan secara langsung. Dalam hal  ini pemerintah melakukan peranan dengan mempengaruhi secara langsung agar  masyrakat melakukan kegiatan social eknomi tertentu. Misalnya pemengaruhan supaya masyarakat gemar menabung, mengikuti program  keluarga berencana dan dorongan ekonomi lemah, membentuk koperasi sebagai wahana social ekonomiah.

e.       Inderct Influence atau Pemengaruhan secara tidak langgsung. Peranan pemerintah daalam mengarahkan kegiatan social ekonomi masyaraakat secara ringan. Misalnya pemberian informasi pasaran untuk barang – barang eksport.

 

2.4 BAGAIMANA PROSES DARI PERENCANAAN EKONOMI MENUJU PERENCANAAN PEMBANGUNAN.

 

Perkembangan kecendrungan perencanaan ekonomi ke perencanaan pembangunan di sebabkan oleh alasan – alas an sebagai berikut :

a.       Dalam usaha pelaksanaan pembangunan terasa bahwa perencanaan ekonomi yang menghasilkan berbgai kemajuan  ekonomi.  Dalam hal ini dapat diukur berbagai indicator – indicator ekonomi belum dapat memberikan gambaran bahwa  usaha pembangunan berjalan secara sehat, wajar, di berbagai bidang yang saling mendukung. Pokok masalahnya adalah karena semakin lama diakui bahwa  pembangunan diberbagai bidang saling berkaitan dan mendukung.

b.      Karena keberhasilan pembangunan ekonomi harus  didukung oleh perencanaan dan pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang yang lain. Misalnya pembangunan di bidang pertanian.

c.       Orientasi ini juga didukung oleh adanya pendapat bahwa perancanaan hendaknya mendukung suatu usaha pembangunan secara berencana yang dalam mengusahakan keterlibatan aktif masyarakat. Pendekatan ini lebih bersifat pendekatan kebudayaan dan social.

d.      Kesimpulan dari berbagai kalangan terutama kalangan PBB yaitu bahwa kebijaksanaan dan  program – program ekonomi bertujuan mencapai hasil – hasil yang sifatnya ekonomi. Tetapi tidak dapat disangkal program –program ekonomi tersebut secara langsung tidak akan mempunyai pengaruh hasil yang  bersifat social.

Keempat hal tersebut diatas merupakan bagian dari kecendrungan dalam perencanaan yang dinamakan pendekatan integrative.

Namun demikian tidak bisa dihindari bahwa isi utama darri perencanaan pembangunan masih berupa prinsip – prinsip dan teknik – teknik perencanaan ekonomi dengan aalasannya sebagai berikut :

a.       Ternyata bahwa pembangunan ekonomi merupakan sector ekonomi yang mempunyaui daya dongkrak terbesar. Dimasa lalu bidang ekonomi merupakan kenyataan keterbelakang banyak Negara  yang  baru berkembang.

b.      Prinsip dan teknik perencanaan ekonomi berkembang paling maju dalam  peralatan analisanya. Hal ini disebabkan karena perencanaan ekonomi lebih mudah dihitung.

c.       Indikator pembangunan dalam bidang ekonomi relative lebih muddah dikembangkan karena ukurannya lebih mudah dihitung.

d.      Lemahnya peralatan analisa ilmu social dalam menunjang perkembangan social ekonomi. Demikian pula lemahnya indicator pembangunan dibidang social budaya.

 

2.5  PENGALAMAN PERENCANAAN DI INDONESIA

Usaha-usaha perencanaan ekonomi atau pun perencanaan pembangunan dilakukan di Indonesia dimulai sejak tahun 1947, setelah berjuang mempertahan kemerdekaannya.

Pada tanggal 12 April 1947 dibentuk oleh presiden suatu badan bernama panitia  pemikir siasat ekonomi atau di sebut  juga sebagai “Brain Trust”.

Pemikiran tersebut dapat di katakan sebagai usaha yang paling mula dari suatu perencanaan di bidang ekonomi.

Namun demikian pada tahun 1947 itu juga, pada bulan juli, di mulai dengan suatu perencanaan beberapa sector ekonomi.

Sejak tahun 1952 di mulai usaha – usaha suatu perencanaan Yang lebih bersifat menyeluruh, biarpun inti utamanya tetap adalah sector public . suatu Dewan perancang Negara  di bentuk dengan badan penyelenggara yang di namakan Biro perancang Negara. Dalam rangka ini telah berhasil disusun suatu rencaanapembangunan  lima tahun mulai 1956 – 1960.

Pada tahun 1957 diadakan suatu musyawarah nasional pembangunan (MUNAP). MUNAP memutuskan untuk mengusulkan kepada pemerintah pembentukan dewan perancang nasional diketahui oleh Mohamad Hatta. Namun demikian perkembangan tidak menghasilkan hal seperti itu karena kemudian dibentuk DEPERNAS diketahui Muhamad Yamin dengan wakil – wakil ketua Ukar Bratakusum, Soekardi  dan Sakirman. DEPERNAS berhasil menyusun rencana pembangunan  nasional semesta  berencana (RPNSB) 1961 – 1969.  Rencana  pembangunan yang meliputi jangka waktu delapan tahun ini terbagi atas rencana tahapan tiga dan lima tahun.

Dapat dikemukakan bahwa rencana – rencana sampai dengan tahun 1953 tersebut menyangkut satu sector tertentu. Sedang RPLT dan RPNSB bersifat menyeluruh menyangkut pembangunan social ekonomi, bahkan RPNSB dimaksudkan sebaagai rencana dalam rangka usaha pembangunan bangsa. Perencanaan ini lebih merupakan suatu dokumen politik dari pada suatu perencanaan pembangunan yang menjadi dasar bagi pelaksanaan kegiatan yang nyata.

Dilihat dari segi usaha berencana dalam arti yang luas yaitu penggunaan dan pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk menanggapi permasalahan-permasalahan ekonomi, suatu urayan yang cukuplengkat tentang pengalaman di Indonesia antara tahun 1950-1957 di berikan oleh Bruce Glassburner.kebijaksanaan dan kontropersi kebijaksanaan terutama ditujukan untuk perubahan struktur ekonomi khususnya di bidang pola pimilikan dan penguasaan faktor-faktor produksi serta peranan unsur –unsur ekonomi dalaqm masyarakat. Pada akhir tahun 1966 (Oktober) di mulai suatu rencana dalam bentuk program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

III

PENUTUP

 

3.1 KESIMPULAN

Dewasa ini dilihat dari perkembangan akan pertumbuhan ekonomi lebih diarahkan pemerataan serta peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi. Untuk itu perlu didahului dengan perencanaan yang matang karena perencanaan merupakan cabang ilmu ekonomi yang harus dipelajari dan dipahami.

Dari kenyataan tersebut dapat diakui bahwa dalam proses pembangunan masyarakat diperlukan sekali hubungan yang  saling mendukung antara berbagai bidang, bahkan ilmu ekonomi itu sendiri untuk keberhasilannya perlu bersinergi dengan bidang – bidang social dan non ekonomi secara serasi. Misalnya pandangan hidup , ideology Negara, dan politik social.

Dalam proses pentingnya perencanaan sebelum melakukan tindakan ekonomi semata  - mata demi peningkatan kualitas  pelaku ekonomi untuk menanggulangi kegagalan – kegagalan yang terjadi dalam proses kegiatan ekonomi.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar