PERENCANAAN
DISUSUN OLEH :
1.
Zakhul Mizwar
2. Oktavius Boli
Bae
3. Agustinus Bani
Ati
4. Lasarus Lepe
|
5. Muhammad Ardi A
6. Yopita A
7. Margaretha Tiwa
8. Sisilia
Narsi Kolong
|
JURUSAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BUDI
UTOMO
MALANG
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur penulis haturkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan penulis segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PERENCANAAN”. Penulis menyadari
bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan bantuan beberapa pihak
diantaranya:
1.
Ibu Dra. Munifah Zunairi, M. Kes selaku dosen mata kuliah Perencanaan Pembangunan.
2. Kedua
orang tua kami yang senatiasa memberikan doa dan semangat serta pihak-pihak
yang turut serta dalam menyumbang ide, saran maupun bantuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis utamanya
untuk mata kuliah Perencanaan Pembangunan. Penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi itu semua akan penulis
jadikan tolak ukur untuk penyusunan makalah selanjutnya.
Malang,
Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Bab
I : Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
Penulisan
Bab
II : Pembahasan
2.1
Apa saja yang diperlukan dalam Membentuk Perencanaan?
2.2 Apa Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan
Bagaimana Proses Perencanaan di Berbagai Negara serta macam – macam Perencanaan?
2.3 Bagaimana
Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi?
2.4 Bagaimana Proses dari
Perencanaan Ekonomi Menuju Perencanaan
Pembangunan
2.5
Bagaimana Sejarah Perencanaan di Indonesia
Bab
III : Penutup
3.1 Kesimpulan
Daftar
Pustakai
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi
lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama. Sedangkan
rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan dalam jangka
waktu tertentu.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai macam
kegiatan antara lain perencanaan social ekonomi dan perencanaan pembangunan,
sebab perencanaan ini merupakan proses dasar di dalam mengambil suatu keputusan
dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu
kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan
ada dalam setiap fungsi-fungsi, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a.
Apa
saja yang diperlukan dalam Membentuk
Perencanaan?
b.
Apa
Pengertian Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di
Berbagai Negara serta Macam – macam Perencanaan?
c.
Bagaimana
Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi?
d.
Bagaimana
Proses dari Perencanaan Ekonomi Menuju
Perencanaan Pembangunan?
e.
Bagaimana
Sejarah Perencanaan di Indonesia?
1.3
TUJUAN PENULISAN
a.
Untuk mengetahui diperlukan
dalam Membentuk Perencanaan.
b.
Untuk mengetahui Pengertian
Perencanaan,Fungsi Perencanaan dan Bagaimana Proses Perencanaan di Berbagai
Negara serta Macam – macam Perencanaan.
c.
Untuk mengetahui Peranan
Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi.
d.
Untuk
mengetahui Proses dari Perencanaan
Ekonomi Menuju Perencanaan Pembangunan.
e.
Untuk
mengetahui Sejarah Perencanaan di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
Dewasa ini dilihat dari
perkembangan akan pertumbuhan ekonomi lebih diarahkan pemerataan serta
peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi. Untuk itu perlu didahului dengan
perencanaan yang matang karena perencanaan merupakan cabang ilmu ekonomi yang
harus dipelajari dan dipahami.
Dari kenyataan tersebut
dapat diakui bahwa dalam proses pembangunan masyarakat diperlukan sekali
hubungan yang saling mendukung antara
berbagai bidang, bahkan ilmu ekonomi itu sendiri untuk keberhasilannya perlu
bersinergi dengan bidang – bidang social dan non ekonomi secara serasi.
Misalnya pandangan hidup , ideology Negara, dan politik social.
Dalam proses pentingnya
perencanaan sebelum melakukan tindakan ekonomi semata - mata demi peningkatan kualitas pelaku ekonomi untuk menanggulangi kegagalan
– kegagalan yang terjadi dalam proses kegiatan ekonomi.
2.1
KEPERLUAN AKAN PERENCANAAN
Dasar-dasar
alasan yang melatar belakangi adalah karena tanpa adanya pengarahan dan campur
tangan pemerintah ini maka pekembangan masyarakat tidak di dasarkan pada:
1.
Penggunaan
sumber-sumber pembangunan secara efesien dan efektif
2.
Keperluan
mendobrak kea rah perubahan structural ekonomi dan social masyarakat
3.
Yang
terpenting adalah arah perkembangan untuk kepentingan social
Perencanaan
di lihat dari segi suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan dengan lebih baik
mendapatkan alas an yang lebih kuat untuk melakukan perencanaan.
1.
Dengan
adanya perencanaan di harapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang di tujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2.
Dengan
perencanaan maka di lakukan suatu perkiraan (forecasting) t erhadap hal-hal
dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
3.
Perencanaan
memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang
terbaik (the best alternative) atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combenation).
4.
Dengan
perencanaan di lakukan penyusunan sekala prioritas.
5.
Dengan
adanya rencana maka aka nada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan
pengawasan atau efaluasi (control /evaluation).
Dari segi ekonomi
maka perencanaan dasar alasannya adalah:
1.
Penggunaan
dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas secara efesien dan efektif.
2.
Perkembangan
ekonomi yang mantap.
3.
Stabilitas
ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.
Mengapa
dilakukan perencanaan ekonomi dan tidak di serah kan sepenuhnya kepada ekonomi pasar? Hal ini adalah sebagai
berikut:
1.
Perlunya
penanggulangan terhadap instabilitas ekonomi atau terdapatnya luktuasi
konjungtur.
2.
Ekonomi
pasar dapat menghasilkan distribusi pendapatan yang kurang adil.
3.
Mekanisme
pasar dapat mempunyai kekurangan-kekurangan dalam soal hubungan upah.
4.
Keborosan-keborosan
ekonomi pasar.
5.
Perancanaan
ekonomi juga sering di lakukan untuk menanggapi perubahan-perubahan besar.
Bagi Negara-negar
baru berkembang dasar alas an dapat di tambah antara lain:
1.
Keyakinan
idiologo politik.
2.
Belum
sempurna atau lemahnya mekanisme pasar.
3.
Perubahan
struktur ekonomi.
4.
Tingkat
infestasi yang masih rendah.
5.
Belum
berkambangnya wirausaha(enterpreneur).
6.
Teknologi
yang masih lemah.
2.2 ARTI
PERENCANAAN, FUNGSI PERENCANAAN DAN BAGAIMANA PROSES PERENCANAAN DI
BERBAGAI NEGARA SERTA MACAM – MACAM PERENCANAAN.
A. Arti dan fungsi perencanaan
Dari
berbagai dasr alas an mengadakan perencanaan itu maka di sini di kemukakan
beberapa rumusan tentang perencanaan yang diharapkan akan menjelaskan arti dan
fungsi perecanaan.
a.
Perencanaan
dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara
sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
b.
Perencanaan
adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber
yang ada supaya efesien dan efektif.
c.
Perencanaan
adalah penentuan yang akan di capai atau yang akan di lakukan, bagaimana,
bilamana dan oleh siapa.
d.
Albert Waterston menyebutkan perencanaan
pembangunan adalah melihat ke depan mengambil pilihan berbagai alternative dari
kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar
supaya pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.
e.
Perencanaan pembangunan adalah supaya
pengarahan penggunaan sumber- sumber pembangunan ( termasuk sumber –
sumber ekonomi) yang terbatas adanya,
untuk mencapai tujuan – tujuan keadaan social ekonomi yang lebih baik efesien
dan efektif .
Di dalam perencanaan
ataupun perencanaan pembangunan perlu di ketahui 5 hal pokok:
1.
Adalah
permasalahan – permasalahan pembangunan suatu Negara atau masyarakat yang di
kaitkan dengan sumber – sumber
pembangunan yang dapat di usahakan, dalam hal ini, sumber – sumber daya
ekonomi dan sumber – sumber daya lainnya.
2.
Adalah
tujuan serta sasaran recana yang ingin di capai.
3.
Adalah
kebijakan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana dengan melihat
penggunaan sumber – sumbernya dan pemilihan alternative – alternatifnya yang
terbaik.
4.
Penterjemahan
dalam program –program atau kegiatan – kegiatan usaha yang konkrit.
5.
Adalah
jangka waktu pencapain tujuan.
Dalam penetapan tujuan dan
terutama dalam cara pencapain tujuan itu tiga unsur penting dari pada
perencanaan yang meminta perhatian adalah:
1
perlunya
koordinasi,
2
konsistensi
antara berbagai vaiabel social ekonomi suatu masyarakat,
3
penetapan
skala prioritas.
B. Perencanaan di berbagai Negara
a.
perencanaan
ekonomi ataupun perencanaan pembangunan pada umumnya di lakukan oleh masyarakat
yang mengafalsafa negra atau masyarakat yang berasas sosialis.
b.
Perencanaan
ekonomi juga di lakukan di Negara – Negara industry yang maju dengan sector
swasta yang kuat.
c.
Perencanaan
pembangunan mengadakan tinjaun jangka jauh, proyeksi kecandungan – kecandungan
berdasar variable –variabel ekonomi yang ada seperti perkembangan penduduk,
teknologi, kegiatan – kegiatan ekonomi terutama yang menyangkut tabungan,
konsumsi dan invenstasi, dan lain – lain.
d.
Perencanaan
pembangunan juga banyak di laukukan oleh Negara – neraga maju. Hal ini di
landasi oleh dasar pikiran bahwa Negara – negra tersebut juga melakukan pertumbuhan
secara terus menerus .
e.
Di
negara – negara baru berkembang di lakukan pula perencanaan ekonomi atau
pembangunan. Perencanaan yang sering di lakukan adalah:
1.
Perencanaan
proyek demi proyek
2.
Perencanaan
skotrol
3.
Perencanaan
investasi menyeluruh sector public
4.
Perencanaan
komprehensif meliputi sector pemerintah dan sector masyarakat.
f.
Perencanaan
di Negara – Negara baru berkembang seperti di sebutkan di atas dapat berjalan
dengan pola dan gaya etatisme, serba Negara dan cara perencanaan terpusat.
g.
Dengan
cara tinjauan lain yang lebih didasarkan atas pengalaman perencanaan Negara –
Negara baru berkambang di Asia, Douglas Paauw mengemukan bahwa ada empat
klasifikasi perencanaan tersebut.
Pertama; mereka yang melakukan
perencanaan pembangunan secara cukup maju (cara perencanaannya), misalnya di
India.
Kedua; kemudian golongan the small
effective Planners, yang lebih menggunakan Policies yang efektif terhadap
sector swasta, seperti Malaysia dan Taiwan.
Ketiga; the free enterprice equivators
yaitu yang lebih menyerahkan kepada kekuatan pasar dan tidak adanya perencanaan
yang sesungguhnya, seperti Philipina.
Keempat; the doctrinaire nationalists
yang sebenarnya suatu sistem perencanaan etatisma. Hal dilakukan di Ceylon,
Birma dan Indonesia.
C. Macam – macam Perencanaan.
Rencana
dapat kita lihat dengan cara klasifikasi yang berlainan;
a.
Perencanaan yang dilaksanakan oleh
Negara – Negara pada umumnya.
1.
Rencana di waktu Perang, Segala sumber –
sumber ekonomi yang tersedia diusahakan pemanfaatannya seefisien dan seefektif
mungkin untuk tujuan – tujuan di waktu Perang.
2.
Perencanaan anti siklus
3.
Perencanaan Perspektif
4.
Perencanaan proyek demi proyek
5.
Perencanaan investasi sector public
6.
Perencanaan komprehensif
7.
Perencanaan secara regional secara
fisik adalah suatu perencaanaan yang mengusahakan kemanfaatan fungsional secara
optimum dari tata ruang atau tata tanah atau mengusahakan keseimbangan
ekologis. Contohnya perencanaan kota, wilayah, daerah transmigrasi atau
pemukiman baru dan wilayah aliran sungai secara serbaguna.
8.
Perencanaan Pembangunan. Rencana
investasi sector publik, rencana komprehensif dan Perencanaan regional yang
mempunyai tujuan – tujuan perkembangan social ekonomi suatu daerah.
b.
Perencanaan dari segi ketat atau
kurang ketatnnya, perlu (imperatife) atau kurangperlunya suatu rencana.
1.
Planning
by perspective. Perencanaan hanya memberikan
gambaran tentang prospek perkembangan keadaan masa depan, kemungkinan
perkembangan masa depan.
2.
Planning
by inducement atau Planning through the market.
Perencanaan yang bersifat mendorong atau mempengaruhi melalui berbagai
kebijaksanaan serta penggunaan mekanisme pasar kegiatan social ekonomi
masyarakat.
3.
Planning
by direction. Perencanaan ini lebih ketat ada
tujuaan yang jelas dan tegas, pelaksanaan yang ketat untuk mencapai tujuan dan
pengarahannya lebih sadar.
4.
Complete
control Planning. Perencanaan ini meliputi segi
kehidupan yang lebih luas dengan menetapkan secara tegas pola investasi,
produksi,distribusi dan konsumsi.
c.
Perencanaan dari segi luas atau
kurang luasnya wilayah yang diliputi oleh suatu rencana. Perencanaan kota
misalnya adalah suatu perencanaan yang hanya meliputi suatu wilayah kota,
perencanaan regionalmeliputi suatu wilayah yang lebih luas.
d.
Perencanaan dari segi jangka waktu
rencana. Tentang hal ini ada rencana jangka panjang, menengah dan rencana
jangka pendek.
e.
Perencanaan Komprehensif dimana
penyerasian antara perencanaan menyeluruh (aggregate), perencanaan sektoral dan
proyek – proyek dapat dikemukakan dua macam perencanaan yaitu :
Pertama;
forward planning atau planning above, dimulai
dengan penyusunan rencana menyeluruh dan kemudian membagi dalam rencana sector
selanjutnya dalam rencana proyek – proyek.
Kedua; backward planning atau planning form below, rencana
kegiatan investasi pemerintah maupun non pemerintah disusun terlebih dahulu
baru diselesikan dengan kerangka makronya.
2.3 PERANAN PEMERINTAH TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI.
Di
dalam masing – masing perencanaan yang longgar maupun ketat, yang imperative
maupun kurang imperative sebenarnya bisa
dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai macam tingkat peranan (derajat campur
tangan) untuk menggerakan perekonomian masyrakat.
Irving
Sverdlow mengemukakan pendapat tentang peranan pemerintah adalah sebagai
berikut :
a.
Operation
atau pelaksanaan operasi sendiri oleh pemerintah dimana pemerintah menjalankan
sendiri kegiatan social ekonomi. Misalnya Pembuatan jalan, pembangunan pabrik,
pengurusan langsung produksi dan distribusi listrik.
b.
Direct
Control atau Pengendalian secara langsung. Peran pemerintah dalam menggerakan
ekonomi masyrakat melalui pengendalian secara langsung. Misalnya pemberian
ijin, penentuan kuota, dan tariff.
c.
Indirect
Control atau Pengendalian secara tidak
langsung. Pemerintah dapat pula melakukan campur tangan dalam rangka
mengarahkan kegiatan social ekonomi masyarakat. Misalnya Pembangunan sekolah –
sekolah, perguruan tinggi.
d.
Direct
Influence
atau Pemengaruhan secara langsung. Dalam hal ini pemerintah melakukan peranan dengan
mempengaruhi secara langsung agar
masyrakat melakukan kegiatan social eknomi tertentu. Misalnya
pemengaruhan supaya masyarakat gemar menabung, mengikuti program keluarga berencana dan dorongan ekonomi
lemah, membentuk koperasi sebagai wahana social ekonomiah.
e.
Inderct
Influence atau Pemengaruhan secara tidak
langgsung. Peranan pemerintah daalam mengarahkan kegiatan social ekonomi
masyaraakat secara ringan. Misalnya pemberian informasi pasaran untuk barang –
barang eksport.
2.4 BAGAIMANA PROSES DARI PERENCANAAN EKONOMI MENUJU
PERENCANAAN PEMBANGUNAN.
Perkembangan
kecendrungan perencanaan ekonomi ke perencanaan pembangunan di sebabkan oleh
alasan – alas an sebagai berikut :
a.
Dalam usaha pelaksanaan pembangunan
terasa bahwa perencanaan ekonomi yang menghasilkan berbgai kemajuan ekonomi.
Dalam hal ini dapat diukur berbagai indicator – indicator ekonomi belum
dapat memberikan gambaran bahwa usaha
pembangunan berjalan secara sehat, wajar, di berbagai bidang yang saling
mendukung. Pokok masalahnya adalah karena semakin lama diakui bahwa pembangunan diberbagai bidang saling
berkaitan dan mendukung.
b.
Karena keberhasilan pembangunan
ekonomi harus didukung oleh perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang yang lain. Misalnya pembangunan
di bidang pertanian.
c.
Orientasi ini juga didukung oleh
adanya pendapat bahwa perancanaan hendaknya mendukung suatu usaha pembangunan
secara berencana yang dalam mengusahakan keterlibatan aktif masyarakat.
Pendekatan ini lebih bersifat pendekatan kebudayaan dan social.
d.
Kesimpulan dari berbagai kalangan
terutama kalangan PBB yaitu bahwa kebijaksanaan dan program – program ekonomi bertujuan mencapai
hasil – hasil yang sifatnya ekonomi. Tetapi tidak dapat disangkal program
–program ekonomi tersebut secara langsung tidak akan mempunyai pengaruh hasil
yang bersifat social.
Keempat
hal tersebut diatas merupakan bagian dari kecendrungan dalam perencanaan yang
dinamakan pendekatan integrative.
Namun
demikian tidak bisa dihindari bahwa isi utama darri perencanaan pembangunan
masih berupa prinsip – prinsip dan teknik – teknik perencanaan ekonomi dengan
aalasannya sebagai berikut :
a.
Ternyata bahwa pembangunan ekonomi
merupakan sector ekonomi yang mempunyaui daya dongkrak terbesar. Dimasa lalu
bidang ekonomi merupakan kenyataan keterbelakang banyak Negara yang
baru berkembang.
b.
Prinsip dan teknik perencanaan
ekonomi berkembang paling maju dalam
peralatan analisanya. Hal ini disebabkan karena perencanaan ekonomi
lebih mudah dihitung.
c.
Indikator pembangunan dalam bidang
ekonomi relative lebih muddah dikembangkan karena ukurannya lebih mudah dihitung.
d.
Lemahnya peralatan analisa ilmu
social dalam menunjang perkembangan social ekonomi. Demikian pula lemahnya
indicator pembangunan dibidang social budaya.
2.5 PENGALAMAN PERENCANAAN DI INDONESIA
Usaha-usaha
perencanaan ekonomi atau pun perencanaan pembangunan dilakukan di Indonesia
dimulai sejak tahun 1947, setelah berjuang mempertahan kemerdekaannya.
Pada tanggal 12 April
1947 dibentuk oleh presiden suatu badan bernama panitia pemikir siasat ekonomi atau di sebut juga sebagai “Brain Trust”.
Pemikiran tersebut
dapat di katakan sebagai usaha yang paling mula dari suatu perencanaan di
bidang ekonomi.
Namun demikian pada
tahun 1947 itu juga, pada bulan juli, di mulai dengan suatu perencanaan
beberapa sector ekonomi.
Sejak tahun 1952 di
mulai usaha – usaha suatu perencanaan Yang lebih bersifat menyeluruh, biarpun inti utamanya
tetap adalah sector public . suatu Dewan perancang Negara di bentuk dengan badan penyelenggara yang di
namakan Biro perancang Negara. Dalam rangka ini telah berhasil disusun suatu rencaanapembangunan lima tahun mulai 1956 – 1960.
Pada tahun 1957
diadakan suatu musyawarah nasional pembangunan (MUNAP). MUNAP memutuskan untuk
mengusulkan kepada pemerintah pembentukan dewan perancang nasional diketahui
oleh Mohamad Hatta. Namun demikian perkembangan tidak menghasilkan hal seperti
itu karena kemudian dibentuk DEPERNAS diketahui Muhamad Yamin dengan wakil –
wakil ketua Ukar Bratakusum, Soekardi
dan Sakirman. DEPERNAS berhasil menyusun rencana pembangunan nasional semesta berencana (RPNSB) 1961 – 1969. Rencana
pembangunan yang meliputi jangka waktu delapan tahun ini terbagi atas
rencana tahapan tiga dan lima tahun.
Dapat dikemukakan
bahwa rencana – rencana sampai dengan tahun 1953 tersebut menyangkut satu
sector tertentu. Sedang RPLT dan RPNSB bersifat menyeluruh menyangkut
pembangunan social ekonomi, bahkan RPNSB dimaksudkan sebaagai rencana dalam
rangka usaha pembangunan bangsa. Perencanaan ini lebih merupakan suatu dokumen
politik dari pada suatu perencanaan pembangunan yang menjadi dasar bagi
pelaksanaan kegiatan yang nyata.
Dilihat dari segi
usaha berencana dalam arti yang luas yaitu penggunaan dan pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk menanggapi permasalahan-permasalahan ekonomi,
suatu urayan yang cukuplengkat tentang pengalaman di Indonesia antara tahun
1950-1957 di berikan oleh Bruce Glassburner.kebijaksanaan dan kontropersi
kebijaksanaan terutama ditujukan untuk perubahan struktur ekonomi khususnya di
bidang pola pimilikan dan penguasaan faktor-faktor produksi serta peranan unsur –unsur
ekonomi dalaqm masyarakat. Pada akhir tahun 1966 (Oktober) di mulai suatu
rencana dalam bentuk program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi.
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dewasa ini dilihat dari
perkembangan akan pertumbuhan ekonomi lebih diarahkan pemerataan serta
peningkatan kemampuan para pelaku ekonomi. Untuk itu perlu didahului dengan
perencanaan yang matang karena perencanaan merupakan cabang ilmu ekonomi yang
harus dipelajari dan dipahami.
Dari kenyataan tersebut
dapat diakui bahwa dalam proses pembangunan masyarakat diperlukan sekali
hubungan yang saling mendukung antara
berbagai bidang, bahkan ilmu ekonomi itu sendiri untuk keberhasilannya perlu
bersinergi dengan bidang – bidang social dan non ekonomi secara serasi. Misalnya
pandangan hidup , ideology Negara, dan politik social.
Dalam proses pentingnya
perencanaan sebelum melakukan tindakan ekonomi semata - mata demi peningkatan kualitas pelaku ekonomi untuk menanggulangi kegagalan
– kegagalan yang terjadi dalam proses kegiatan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar