Sabtu, 15 Maret 2014

Pengorganisasian Dalam Penyusunan Personalia


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1              LATAR BELAKANG MASALAH

Organisasi merupakan naungan dimana sumber daya diorientasikan melalui mekanisme tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Mekanisme agar kerjasama antar sumber daya mencapai efektifitas dan efisiensi itulah yang disebut pengorganisasian. Dengan demikian, organisasi ialah wadah atau tempat dimana pengorganisasian dilakukan. Wadah dimaksudkan secara luas,yaitu, titik sama yang memasukan berbagai individu ke dalam kesatuan. Tanpa organisasi tidak mungkin ada pengorganisasian, pengorganisasian ada di dalam organisasi.

Organisasi memiliki syarat mutlak yaitu staffing yang membantu tercapainya suatu tujuan dari organisasi tersebut. Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen menentukan persyaratan-persyaratan mental, fisik, dan emosional untuk posisi-posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dengan karakteristik-karakteristik personalia tertentu seperti keahlian, pendidikan, umur, latihan dan pengalaman.

Pengorganisasian dan penyusunan personalia dapat mempengaruhi tingkat ke efektifitasan kinerja suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Efektifitas kinerja dapat di artikan sebagai gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan atau tugas dibandingkan dengan rencana kerjanya pada masa tertentu guna mewujudkan misi perusahaan.

Pengorganisasian dan penyusunan personalia dalam suatu organisasi memiliki andil yg sangat besar terhadap efektivitas kinerja pada organisasi tersebut. Dalam makalah membahas pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektifitas kinerja suatu perusahaan perusahaan, yaitu PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.

PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa adalah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Agribisnis perkebunanan dengan mengelola kebun kelapa sawit, karet, kakao, tembakau, dan tebu serta kegiatan rumah sakit dan fabrikasi fraksionasi. Perusahaan juga mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA). Sehubungan dengan banyaknya kegiatan tersebut maka akan sangat memungkinkan terjadinya kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, yang bisa berupa penyimpangan ataupun penyelewengan dalam pengawasan internal. Dimana hal ini merupakan hal yang sangat sering terjadi pada suatu perusahaan, adapun penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat berupa tindakan korupsi ataupun penyelewengan kekuasan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik secara finansial maupun non-finansial. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat saja terjadi dan luput dari pengawasan pihak manajemen perusahaan dikarenakan kurang fokusnya manajemen dalam melakukan pengawasan yang disebabkan ketidakcukupan waktu  maupun ketidakmampuan serta kurangnya kredibilitas manajemen dalam melakukan kegiatan pengorganisasian dan penyusunan personalia secara tepat. Keuntungan dari dibentuknya pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan ialah dapat memilih ataupun menentukan orang-orang yang kompeten untuk menjalankan tugas yang berupa tujuan dari perusahaan tersebut, dengan begitu pengorganisasian dan penyusunan personalia dapat  berguna bagi pihak manajemen utuk meningkatkan efektifitas kinerja perusahaan.

Berdasarkan kenyataan pentingnya pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan, maka kami sebagai penulis merasa tertarik untuk membahas masalah pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.

1.2              RUMUSAN MASALAH

Berdaasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang di bahas dapat dirumuskan sebagai berikut.

1.      Bagaimana pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan?

2.      Apakah tujuan dari efektifitas kinerja pada perusahaan?

3.      Adakah pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektifitas kinerja pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa?

1.3       TUJUAN

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1.      Untuk mengetahui pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan.

2.      Untuk mengetahui efektifitas kinerja pada perusahaan.

3.      Untuk mengetahui pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektifitas kinerja pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1       Sudut pandang teoritis tentang pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

Pengorganisasian  merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi , agar tujuan organisasian dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian sangat berhubungan erat dengan penyusunan personalia dimana sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu mencapai tujuan secara optimal dengan menempatkan orang-orang yang kompeten dibidangnya masing-masing. Istilah lain yang sering di gunakan adalah “the right man in the right place”.

Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan – kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan – kegiatan sejenis yang saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi,dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedu    a aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian  suatu  organisaasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana induvidu-individu tidak dapat  mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan di koordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada di lakukan perseorangan. Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja(difision of labor) yang memungkinkan sinergi terjadi.

Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan,lahan dan pengembangan anggota organisasi. Kegiatan – kegiatan penyusunan personalia berhubungan dengan tugas – tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Proses penyusunan personalia adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan  secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat.

 

 

Adapun langkah – langkah dalam proses penyusunan personalia adalah;

1.      Perencanaan sumber daya manusia,yang di rancang untuk menjamin kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.

2.      Penarikan,yang berhubungann dengan pengadaan calon-calon personalia segaris dengan rencana sumber daya manusia.

3.      Seleksi , mencakup penilaian dan pemilihan di antara calon-calon personalia.

4.      Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu individu-individu yang terpilih yang menyesuaikan diri dengan lancar dalam organisasi.

5.      Latihan dan pengembangan, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan perseorangan dan kelompok untuk mendorong efektifitas dalam organisasi.

6.      Penilaian pelaksanaan kerja, dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standard-standard atau tujuan-tujuan yang di kembangkan bagi posisi tersebut.

7.      Pemberian balas jasa dan penghargaan , yang sediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang

8.      Perencaan dan pengembangan karir, yang mencakup tranfer (promosi,demosi,lateral),penugasan kembali,pemecatan,pemberhentian atau pensiun.

Didalam PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, penyusunan personalia adalah proses yang sangat vital di dalam perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut menyusun personalia (staffing) secara asal-asalan maka perusahaan tersebut akan mengalami kekacauan bahkan kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan. Sebagai contoh, jika PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa menempatkan orang yang tidak memiliki kompeten di bidang akuntansi tetapi orang tersebut menjabat sebagai accounting countrol, maka tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian berupa finansial dikarenakan pencatatan keuangannya dilakukan secara asal-asalan.

Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena penyusunan personalia dalam pengorganisasian tidak dipandang serius, padahal pengorganisasian dan penyusunan personalia itulah yang menjadi titik kesuksesasan atas pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.

 

2.2              Sudut pandang teoritis tentang pengaruh efektivitas kinerja pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

Efektifitas kinerja terbagi menjadi dua kata, yaitu efektifitas dan kinerja. Efektivitas yang berasal dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan atau tugas dibandingkan dengan rencana kerjanya pada masa tertentu guna mewujudkan misi perusahaan. Jadi, efektifitas kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian dari sebuah tugas, kegiatan atau pekerjaan yang diselesaikan tepat pada waktunya dan dapat diukur seberapa besar tingkat pencapaian tersebut dengan membandingkannya pada masa tertentu.

Kinerja pegawai merupakan aspek yang penting dalam manajemen sumber daya manusia beberapa pengertian yang dikemukakan adalah sebagai berikut :

·         Sedarmayanti (2007) menyatakan bahwa kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan, atau merupakan perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya).

·         Mangkunegara (2006) menyatakan bahwa kinerja Sumber Daya Manusia merupakan  istilah dari kata  Job Performance atau  Actual Performance (Prestasi  Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

·         Menurut Furtwengler (2002) kinerja dilihat dari hal kecepatan, kualitas, layanan dan nilai maksudnya kecepatan dalam proses kerja yang memiliki kualitas yang terandalkan dan layanan yang baik dan memiliki nilai merupakan hal yang dilihat dari tercapainya kinerja atau tidak.

Didalam PTPN II terdapat 3 faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja para karyawan. Faktor-faktor tersebut adalah faktor individual, faktor psikologis dan faktor organisasi. Didalam ketiga faktor tersebut masing-masing faktor memiliki spesifikasi tersendiri.

Berikut adalah spesifikasi dari 3 faktor yang mempengaruhi kinerja PTPN II.

1.      Faktor individual mencakup keahlian, kemampuan, latar belakang dan demografi.

2.      Faktor psikologis terdiri dari presepsi, attitude, personalty, pembelajaran dan motivasi.

3.      Faktor organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job desain.

 

2.3                   Pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektivitas kinerja pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

Salah satu tujuan  pendirian perusahaan adalah untuk mendapatkan laba untuk mempertahankan hidup (going concern). Untuk mencapai tujuan tersebut, PTPN II melakukan pengorganisasian dan penyusunan personalia agar dapat meningkatkan efektivitas kinerja karyawan. Dengan adanya pengorganisasian dan penyusunan personalia, maka pemilik perusahaan dapat melaksanakan tugasnya dan dibantu oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya akibat adanya pengorganisasian dan penyusunan personalia (staffing).

Pengorganisasian dan penyusunan personalia (staffing) didalam PTPN II merupakan suatu proses yang sangat vital, karena dengan adanya staffing maka PTPN II lebih mudah untuk menggapai misi perusahaan yang berupa peningkatan kinerja dan kenaikan tingkat laba pada perusahaan. Pada penyusunan personalia, PTPN II menerapkan prinsip the right man in the right place. Pada prinsip ini PTPN II hanya menerima orang-orang ang kompeten yang diperlukan oleh perusahaan, karena dengan memasukan orang yang kompeten didalam perusahaan maka PTPN II dapat meningkatkan keefektivitasan kinerja.

Pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia sangat terasa pada keefektivitasan kinerja pada PTPN II. Terbukti dengan adanya penurunan tingkat laba pada periode 2007-2008. Penurunan laba tersebut di akibatkan karena tidak berjalannya fungsi personalia secara efektif. Berdasarkan laporan laba/rugi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) untuk tahun yang berakhir 2007 dan 2008 yang diterbitkan oleh PTPN II, perusahaan mengalami penurunan laba dari 48.284 milyar untuk tahun buku 2007 menjadi  21.172 milyar untuk tahun buku 2008 atau berkurang sekitar 27.112 milyar (56.15%) dimana biaya operasional mengalami penurunan 12.738 milyar (8.609%) yaitu menurun dari 147.959  miyar tahun 2007 menjadi 135.221 milyar tahun 2008 sehingga dapat dikatakan kinerja PTPN II pada tahun 2007-2008 kurang sehat dan untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap apa yang terjadi untuk mengetahui apakah pengorganisasian dan penyusunan personalia (staffing) telah melaksanakan fungsi dan peranannya .

Dengan melihat laporan laba/rugi PTPN II periode 2007-2008 maka kita dapat melihat betapa pentingnya sebuah pengorganisasian dan penyusunan personalia pada suatu perusahaan guna menggapai keefektivitasan kinerja.


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1              Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1.      Pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia dalam perusahaan dapat mempengaruhi finansial perusahaan. Jika pengorganisasian dan penyusunan personalia dilakukan dengan baik, maka perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan/laba dan sebaliknya, jika pengorganisasian dan penyusunan personalia dilakukan dengan asal-asalan, maka tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian.

2.       Efektivitas kinerja dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan karena dengan kinerja karyawan yang baik maka perusahaan tersebut akan mendapatkan profit.

3.      Pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektivitas kinerja dapat mempengaruhi keberlangsungan suatu perusahaan dan menentukan hasil yang di capai dari perusahaan tersebut berupa laba ataupun rugi.

 

3.2              Saran

1.      Setiap perusahaan perlu memiliki pengorganisasian dan personalia yang kompeten demi mencapai keefektivitasan kinerja guna mendapatkan laba setinggi mungkin.

2.      Untuk mengukur kinerja karyawan secara efektif kita dapat melihat laporan laba/rugi perusahaan per periode, dengan begitu kita dapat melihat tingkat efektivitas kinerja perusahaan.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Sule, Ernie Tisbawati, dan Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta :Kencana Prenada Media Group





Tidak ada komentar:

Posting Komentar