BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Organisasi merupakan naungan dimana sumber daya
diorientasikan melalui mekanisme tertentu untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Mekanisme agar kerjasama antar sumber daya mencapai efektifitas dan
efisiensi itulah yang disebut pengorganisasian. Dengan demikian, organisasi ialah wadah atau tempat dimana pengorganisasian
dilakukan. Wadah dimaksudkan secara luas,yaitu, titik sama yang memasukan
berbagai individu ke dalam kesatuan. Tanpa organisasi tidak mungkin ada pengorganisasian,
pengorganisasian ada di dalam organisasi.
Organisasi
memiliki syarat mutlak yaitu staffing yang membantu tercapainya suatu tujuan
dari organisasi tersebut. Penyusunan
personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan,
serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja
yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen
menentukan persyaratan-persyaratan mental, fisik, dan emosional untuk
posisi-posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan, dan
spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dengan
karakteristik-karakteristik personalia tertentu seperti keahlian, pendidikan,
umur, latihan dan pengalaman.
Pengorganisasian
dan penyusunan personalia dapat mempengaruhi tingkat ke efektifitasan kinerja
suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Efektifitas kinerja
dapat di artikan sebagai gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan atau
tugas dibandingkan dengan rencana kerjanya pada masa tertentu guna mewujudkan
misi perusahaan.
Pengorganisasian
dan penyusunan personalia dalam suatu organisasi memiliki andil yg sangat besar
terhadap efektivitas kinerja pada organisasi tersebut. Dalam makalah membahas
pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektifitas kinerja suatu
perusahaan perusahaan, yaitu PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.
PT. Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa adalah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
Agribisnis perkebunanan dengan mengelola kebun kelapa sawit, karet, kakao,
tembakau, dan tebu serta kegiatan rumah sakit dan fabrikasi fraksionasi.
Perusahaan juga mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan pola Perkebunan
Inti Rakyat (PIR) dan Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA). Sehubungan
dengan banyaknya kegiatan tersebut maka akan sangat memungkinkan terjadinya
kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, yang bisa berupa penyimpangan
ataupun penyelewengan dalam pengawasan internal. Dimana hal ini merupakan hal
yang sangat sering terjadi pada suatu perusahaan, adapun
penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat berupa tindakan korupsi ataupun penyelewengan
kekuasan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik secara finansial
maupun non-finansial. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat saja terjadi dan
luput dari pengawasan pihak manajemen perusahaan dikarenakan kurang fokusnya
manajemen dalam melakukan pengawasan yang disebabkan ketidakcukupan waktu maupun ketidakmampuan serta kurangnya
kredibilitas manajemen dalam melakukan kegiatan pengorganisasian dan penyusunan
personalia secara tepat. Keuntungan dari dibentuknya pengorganisasian dan penyusunan
personalia pada perusahaan ialah dapat memilih ataupun menentukan orang-orang
yang kompeten untuk menjalankan tugas yang berupa tujuan dari perusahaan
tersebut, dengan begitu pengorganisasian dan penyusunan personalia dapat berguna bagi pihak manajemen utuk meningkatkan
efektifitas kinerja perusahaan.
Berdasarkan
kenyataan pentingnya pengorganisasian dan penyusunan personalia pada
perusahaan, maka kami sebagai penulis merasa tertarik untuk membahas masalah
pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan PT. Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdaasarkan
latar belakang tersebut, masalah-masalah yang di bahas dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1.
Bagaimana pengaruh pengorganisasian dan
penyusunan personalia pada perusahaan?
2.
Apakah tujuan dari efektifitas kinerja
pada perusahaan?
3.
Adakah pengaruh pengorganisasian dan
penyusunan personalia terhadap efektifitas kinerja pada perusahaan PT.
Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa?
1.3 TUJUAN
Adapun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.
Untuk
mengetahui pengaruh pengorganisasian dan penyusunan personalia pada
perusahaan.
2.
Untuk mengetahui efektifitas kinerja
pada perusahaan.
3.
Untuk mengetahui pengaruh
pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektifitas kinerja pada
perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sudut pandang teoritis tentang pengaruh
pengorganisasian dan penyusunan personalia pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan diantara para anggota organisasi , agar tujuan organisasian dapat
dicapai dengan efisien.
Pengorganisasian sangat berhubungan erat dengan penyusunan personalia dimana
sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu mencapai tujuan secara
optimal dengan menempatkan orang-orang yang kompeten dibidangnya masing-masing.
Istilah lain yang sering di gunakan adalah “the right man in the right place”.
Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan
pengelompokan kegiatan – kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan –
kegiatan sejenis yang saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan
tercermin pada struktur formal suatu organisasi,dan tampak atau ditunjukkan
oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan
agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan
sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedu a
aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu
organisaasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien
dan efektif.
Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana
induvidu-individu tidak dapat
mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama
secara kooperatif dan di koordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada di
lakukan perseorangan. Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar pengorganisasian
adalah prinsip pembagian kerja(difision of labor) yang memungkinkan sinergi
terjadi.
Penyusunan personalia adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan,lahan dan pengembangan
anggota organisasi. Kegiatan
– kegiatan penyusunan personalia berhubungan dengan tugas – tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Proses penyusunan personalia adalah
serangkaian kegiatan yang dijalankan
secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi
dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat.
Adapun langkah
– langkah dalam proses penyusunan personalia adalah;
1. Perencanaan sumber daya manusia,yang di rancang untuk
menjamin kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.
2. Penarikan,yang berhubungann dengan pengadaan calon-calon
personalia segaris dengan rencana sumber daya manusia.
3. Seleksi , mencakup penilaian dan pemilihan di antara
calon-calon personalia.
4. Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu
individu-individu yang terpilih yang menyesuaikan diri dengan lancar dalam
organisasi.
5. Latihan dan pengembangan, program ini bertujuan
meningkatkan kemampuan perseorangan dan kelompok untuk mendorong efektifitas
dalam organisasi.
6. Penilaian pelaksanaan kerja, dilakukan dengan
membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standard-standard atau
tujuan-tujuan yang di kembangkan bagi posisi tersebut.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan , yang sediakan bagi
karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi
pelaksanaan di waktu yang akan datang
8. Perencaan dan pengembangan karir, yang mencakup tranfer
(promosi,demosi,lateral),penugasan kembali,pemecatan,pemberhentian atau
pensiun.
Didalam PT. Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa, penyusunan personalia adalah proses yang sangat
vital di dalam perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut menyusun
personalia (staffing) secara asal-asalan maka perusahaan tersebut akan
mengalami kekacauan bahkan kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan.
Sebagai contoh, jika PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa menempatkan
orang yang tidak memiliki kompeten di bidang akuntansi tetapi orang tersebut
menjabat sebagai accounting countrol, maka tidak menutup kemungkinan perusahaan
tersebut akan mengalami kerugian berupa finansial dikarenakan pencatatan
keuangannya dilakukan secara asal-asalan.
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah
dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna
pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena penyusunan
personalia dalam pengorganisasian tidak dipandang serius, padahal
pengorganisasian dan penyusunan personalia itulah yang menjadi titik
kesuksesasan atas pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2.2
Sudut pandang teoritis tentang pengaruh efektivitas kinerja pada perusahaan PT.
Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
Efektifitas
kinerja terbagi menjadi dua kata, yaitu efektifitas dan kinerja. Efektivitas yang berasal
dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan
dapat menghasilkan satu unit keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan
efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Sedangkan kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan atau
tugas dibandingkan dengan rencana kerjanya pada masa tertentu guna mewujudkan
misi perusahaan. Jadi, efektifitas kinerja adalah gambaran tingkat pencapaian
dari sebuah tugas, kegiatan atau pekerjaan yang diselesaikan tepat pada
waktunya dan dapat diukur seberapa besar tingkat pencapaian tersebut dengan
membandingkannya pada masa tertentu.
Kinerja pegawai merupakan aspek yang penting dalam manajemen
sumber daya manusia beberapa pengertian yang dikemukakan adalah sebagai berikut
:
·
Sedarmayanti
(2007) menyatakan bahwa kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah
seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan, atau
merupakan perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan
kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya).
·
Mangkunegara
(2006) menyatakan bahwa kinerja Sumber Daya Manusia merupakan istilah dari kata Job Performance atau Actual Performance (Prestasi Kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
·
Menurut
Furtwengler (2002) kinerja dilihat dari hal kecepatan, kualitas, layanan dan
nilai maksudnya kecepatan dalam proses kerja yang memiliki kualitas yang
terandalkan dan layanan yang baik dan memiliki nilai merupakan hal yang dilihat
dari tercapainya kinerja atau tidak.
Didalam PTPN II terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi tingkat kinerja para karyawan. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor individual, faktor psikologis dan faktor organisasi. Didalam ketiga
faktor tersebut masing-masing faktor memiliki spesifikasi tersendiri.
Berikut adalah spesifikasi dari 3
faktor yang mempengaruhi kinerja PTPN II.
1.
Faktor individual mencakup keahlian,
kemampuan, latar belakang dan demografi.
2.
Faktor psikologis terdiri dari
presepsi, attitude, personalty, pembelajaran dan motivasi.
3.
Faktor organisasi terdiri dari sumber
daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job desain.
2.3
Pengaruh
pengorganisasian dan penyusunan personalia terhadap efektivitas kinerja pada
perusahaan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
Salah satu
tujuan pendirian perusahaan adalah untuk
mendapatkan laba untuk mempertahankan hidup (going concern). Untuk mencapai
tujuan tersebut, PTPN II melakukan pengorganisasian dan penyusunan personalia
agar dapat meningkatkan efektivitas kinerja karyawan. Dengan adanya
pengorganisasian dan penyusunan personalia, maka pemilik perusahaan dapat
melaksanakan tugasnya dan dibantu oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya
akibat adanya pengorganisasian dan penyusunan personalia (staffing).
Pengorganisasian
dan penyusunan personalia (staffing) didalam PTPN II merupakan suatu proses
yang sangat vital, karena dengan adanya staffing maka PTPN II lebih mudah untuk
menggapai misi perusahaan yang berupa peningkatan kinerja dan kenaikan tingkat
laba pada perusahaan. Pada penyusunan personalia, PTPN II menerapkan prinsip the right man in the
right place. Pada prinsip ini PTPN II hanya
menerima orang-orang ang kompeten yang diperlukan oleh perusahaan, karena
dengan memasukan orang yang kompeten didalam perusahaan maka PTPN II dapat
meningkatkan keefektivitasan kinerja.
Pengaruh
pengorganisasian dan penyusunan personalia sangat terasa pada keefektivitasan
kinerja pada PTPN II. Terbukti dengan adanya penurunan tingkat laba pada
periode 2007-2008. Penurunan laba tersebut di akibatkan karena tidak
berjalannya fungsi personalia secara efektif. Berdasarkan laporan laba/rugi PT.
Perkebunan Nusantara II (Persero) untuk tahun yang berakhir 2007 dan 2008 yang
diterbitkan oleh PTPN II, perusahaan mengalami penurunan laba dari 48.284
milyar untuk tahun buku 2007 menjadi
21.172 milyar untuk tahun buku 2008 atau berkurang sekitar 27.112 milyar
(56.15%) dimana biaya operasional mengalami penurunan 12.738 milyar (8.609%)
yaitu menurun dari 147.959 miyar tahun
2007 menjadi 135.221 milyar tahun 2008 sehingga dapat dikatakan kinerja PTPN II
pada tahun 2007-2008 kurang sehat dan untuk itu perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut terhadap apa yang terjadi untuk mengetahui apakah pengorganisasian
dan penyusunan personalia (staffing) telah melaksanakan fungsi dan peranannya .
Dengan
melihat laporan laba/rugi PTPN II periode 2007-2008 maka kita dapat melihat
betapa pentingnya sebuah pengorganisasian dan penyusunan personalia pada suatu
perusahaan guna menggapai keefektivitasan kinerja.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.
Pengaruh pengorganisasian dan
penyusunan personalia dalam perusahaan dapat mempengaruhi finansial perusahaan.
Jika pengorganisasian dan penyusunan personalia dilakukan dengan baik, maka
perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan/laba dan sebaliknya, jika
pengorganisasian dan penyusunan personalia dilakukan dengan asal-asalan, maka
tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian.
2.
Efektivitas kinerja dapat menentukan
keberlangsungan suatu perusahaan karena dengan kinerja karyawan yang baik maka
perusahaan tersebut akan mendapatkan profit.
3.
Pengorganisasian dan
penyusunan personalia terhadap efektivitas kinerja dapat mempengaruhi
keberlangsungan suatu perusahaan dan menentukan hasil yang di capai dari
perusahaan tersebut berupa laba ataupun rugi.
3.2
Saran
1.
Setiap perusahaan perlu
memiliki pengorganisasian dan personalia yang kompeten demi mencapai
keefektivitasan kinerja guna mendapatkan laba setinggi mungkin.
2.
Untuk mengukur kinerja karyawan
secara efektif kita dapat melihat laporan laba/rugi perusahaan per periode,
dengan begitu kita dapat melihat tingkat efektivitas kinerja perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sule, Ernie Tisbawati, dan
Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta :Kencana
Prenada Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar