Senin, 17 Maret 2014

keunggulan komperatif


BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar belakang masalah

Didalam makalah ini, penulis mengambil tiga pokok permasalahan. Ketiga pokok permasalahan tersbut adalah keunggulan komperatif, kurs valuta dan lembaga perekonomian internasional.

Keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

Kurs valuta adalah angka perbandingan nilai mata uang asing dengan mata uang sendiri. Selain kedua pokok permasalahan diatas, ada satu permasalahan yang akan di bahas didalam makalah ini, yaitu lembaga ekonomi internasional. Ketiga pokok permaslahan yang akan dibahas berhubungan dengan perekonomian Indonesia.

 


 

1.2              Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dirumuskan sebagai berikut.

1)                  Mengapa keunggulan komperatif diperlukan dalam suatu negara?

2)                  Apa keuntungan yang didapat dari adanya kurs valuta?

3)                  Seberapa penting peranan lembaga ekonomi internasional dalam membangun perekonomian suatu negara?

1.3              Tujuan

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1)                 Untuk mengetahui tentang keunggulan komperatif.

2)                 Untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari adanya kurs valuta.

3)                 Untunk mengetahui tentang lembaga-lembaga ekonomi internasinal.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1       Sudut pandang teoritis tentang keunggulan komperatif

Keunggulan komperatif (comparative advantages) adalah keuntungan/keunggulan yang diperoleh suatu negara dari spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain.

Tabel produksi output per unit tenaga kerja perperiode waktu

Negara
Mobil
TV
Harga relatif
Jepang
Amerika Serikat
20
40
250
300
1 mobil = 12,5 TV
1 mobil =   7,5 TV

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui banwa:

1.      Harga relatif mobil di AS lebih murah dibanding dengan harga mobil di Jepang. Harga relatif mobil di AS adalah 1 mobil = 7,5 TV, sedangkan di Jepang adalah 1 mobil = 12,5 TV. Dengan demikian AS memiliki keunggulan komparatif dalam produksi mobil dibandingkan dengan Jepang.

2.      Sebaliknya harga relatif TV di Jepang lebih murah dibandingkan dengan di AS. Harga relatif TV di Jepang adalah 1 TV = 1/12,5 mobil, sedangkan di AS harganya adalah 1 TV = 1/7,5 mobil. Jadi Jepang memiliki keunggulan komparatif  dalam produksi TV bila dibandingkan dengan AS. Agar perdagangan bebas menguntungkan kedua belah pihak, maka AS berspesialisasi pada produksi mobil dan Jepang berspesialisasi pada produksi TV.

Tabel diatas memperlihatkan bahwa Jepang kurang efisien dalam memproduksi mobil dan TV. Tetapi apabila AS mengadakan pertukaran/perdagangan maka kedua belah pihak akan memperoleh keuntungan. Keuntungan tersebut timbul karena adanya perbedaan harga relatif. Di Jepang 1 mobil = 12,5 TV. Di AS 1 mobil = 7,5 TV. Dengan demikian berarti nilai 1 buah mobil di Jepang lebih mahal dibandingkan dengan AS dan harga 1 buah TV di jepang lebih murah dibandingkan dengan di AS. Karena itu AS dapat melakukan pertukaran/perdagangan dengan Jepang karena mempunyai keunggulan komparatif. Dengan mengadakan pertukaran/perdagangan maka kedua belah pihak akan memperoleh keuntungan.

Dengan keunggulan komparatif  yang dimaksud adalah keuntungan yang diperoleh suatu daerah/negara karena mengadakan spesialisasi dalam menghasilkan barang-barang yang mempunyai nilai relatif yang lebih rendah dibanding dengan daerah/negara lain. Dengan mengadakan spesialisasi berarti meningkatkan produktivitas produk yang di spesialisasikan tersebut.

Lewat pertukaran/perdagangan berarti terjadi integrasi ekonomi. Adanya integrasi ekonomi menaikan produk total dan menghemat jam kerja yang diperlukan dalam produksi. Karena itu memberi kesempatan melakukan kegiatan yang lain. Dengan demikian tingkat kemakmuran dapat di tingkatkan.

Pertukaran/perdagangan berlangsung karena pihak yang bersangkutan melihat adanya keuntungan/manfaat tambahan yang diperoleh dari pertukaran/perdagngan tersebut. Kemungkinan keuntungan/manfaat yang diperoleh dari pertukaran/perdagngan disebut manfaat perdagngan (gains from trade). Pertukaran/perdagngan dapat berlangsung karena ada perbedaan harga relatif dan ada permintaan timbal balik.

Setiap pertukaran/ perdagangan akan memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, baik pertukaran dan perdagngan tersebut berlangsung dalam suatu negara maupun berlangsung anatar suatu negara. Apabila pertukaran/perdagangan tersebut berlangsung dalam suatu negara, maka disebut perdagangan domestik. Dan apabila berlangsung antar negara, maka disebut perdagangan internasional.

Dengan adanya perdagangan internasional dalam suatu negara, maka timbul polemik yang berkaitan dengan kebaikan sistem perdagangan bebas atau proteksi. Menurut Boediono proteksi berarti perlindungan yang diberikan kepada suatu sektor ekonomi atau industri didalam negeri. Proteksi diberikan karena tanpa itu sektor ekonomi tersebut tidak bisa bersaing dengan barang-barang buatan luar negeri, karena misalnya barang-barang impor harganya lebih menarik dan banyak sebab lain. Mengapa sektor ekonomi teresebut  tidak dapat bersaing dengan barang impor? Secara umum jawabannya adalah bahwa sektor ekonomi tersebut kurang efisien dalam memproduksikan barang tersebut dibanding dengan negara lain. “kurang efisien” di sini dicerminkan oleh biaya priduksi (dan harga jual) yang terlalu tinggi, kualitas produk yang dibawah standar, atau oleh aspek-aspek  lain.

Hakikat proteksi adalah perlindungan terhadap persaingan dari luar negeri. Perlindungan dapat diberikan dalam bentuk bea masuk (tarif), larangan impor, kuota impor dan subsidi.

Bea masuk yaitu pajak yang dikenakan pada barang dan faktor produksi yang di impor. Pajak tersebut harus dibayar pada saat melewati daerah pabean. Ada yang disebut tarif advalorem (yaitu  jumlahnya berbeda-beda menurut harga yang harus dibayar oleh importir) dan ada tarif  spesifik (yaitu yang  jumlahnya sama pada setiap unit  barang yang di impor).

Larangan impor pada dasarnya sama dengan sistem ekonomi tertutup di sektor-sektor tertentu. Berbeda halnya dengan kuota impor. Disini tiidak ada larangan secara total. Kuota impor hanya menentukan jumlah  atau nilai suatu barang atau faktor yang boleh di impor. Untuk keperluan itu maka kepada importir-importir tertentu biasanya di beri surat izin khusus untuk mengimpor.

Subsidi diberikan kepada pengusaha domestik agar dapat berrsaing dengan barang impor. Sasaran dari subsidi adalah menurunkan biaya produksi. Dengan begitu harga jual suatu produk yang dihasilkan dapat mengalami penurunan harga.

 


 

2.2              Sudut pandang teoritis tentang kurs valuta

Kurs valuta adalah angka perbandingan nilai mata uang asing dengan mata uang sendiri. Perbandingan nilai antara mata uang suatu negara terhadap negara lain menimbulkan suatu nilai, yang disebut foreign exchange rate (kurs valuta asing).

                    Kurs transaksi 02 des 2011

Mata Uang
Nilai Jual
Nilai Beli
Dolar Amerika Serikat (USD)
9149,00
9057,00
Dolar Australia (AUD)
9358,51
9257,15
Dolar Brunai Darusalam (BND)
7129,28
7052.09
Dolar Canada (CAD)
9020.90
8926.67
Franc Swiss (CHF)
9986.90
9881.08
Yuan China (CNY)
1445.11
1430.58
Kroner Denmark (DKK)
1657.97
1640.40
EURO (EUR)
12325.53
12197.06
Poundsterling Inggris (GBP)
14347.46
14199.56
Dolar Hongkong (HKD)
1177.19
1165.23

 

Dengan adanya selisih antara harga jual dengan harga beli merupakan keuntungan bagi pedagang valuta yaitu bank pemerintah maupun bank swasta, toko atau pasar yang biasanya diberi papan nama “money changer”.

Didalam perdagangan kurs valuta dikenallah beberapa kata penting yaitu money transfer (MT) yang diartikan sebagai pemindahan uang dengan surat biasa dan telegrafic transfer (TT) yang diartikan sebagai pemindahan uang dengan telegram.

 Dalam teori dikenal adanya berbagai cara atau sistem dalam penentuan kurs valuta.

1.        Sistem kurs bebas, dalam sistem ini tidak ada campur tangan pemerintah untuk menstabilkan nilai kurs. Nilai tukar kurs ditentukan oleh permintaan dan penawaran valuta asing.

2.        Sistem kurs tetap, dalam sistem ini pemerintah atau bank sentral negara yang bersangkutan turut campur secara aktif dalam pasar valuta asing dengan membeli atau menjual valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar yang telah ditentukan.

3.        Sistem kurs terkontrol/terkendali, dalam sistem ini pemerintah atau bank sentral negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan eksklusif dalam menentukan alokasi dari penggunaan valuta asing yang tersedia. Warga negara tidak bebas untuk campur tangan dalam transaksi valuta asing.

Didalam perdagangan valuta asing dikenal juga perubahan nilai kurs valuta asing berupa:

1.      Apresiasi atau depresiasi

Naik atau turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing yang sepenuhnya tergantung pada kekuatan pasar (permintaan dan penawaran valuta asing) baik dalam negeri maupun luar negeri.

2.      Devaluasi atau revaluasi

Naik atau turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.

 


 

2.3              Sudut pandang teoritis tentang lembaga ekonomi internasional

Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain atau perlu kerja sama ekonomi internasional. Suatu negara di dunia, walaupun sudah modern, wilayahnya luas, dan sumber daya alamnya melimpah, tidak akan pernah mampu hidup mandiri tanpa berhubungan dengan negara lain. Dewasa ini dengan semakin modern kebudayaan umat manusia di suatu negara, justru semakin tinggi tingkat kebergantungannya terhadap negara lain. Apakah kerja sama ekonomi internasional itu? Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja maupun lebih. Dan lembaga ekonomi internasional adalah organisasi internasional yang membantu negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan.

Dengan adanya lembaga ekonomi internasional, maka tidak menutup kemungkinan adanya hubungan kerjasama ekonomi internasional. Kerja sama ekonomi internasional dapat berjalan dengan harmonis apabila tiap negara yang terlibat dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, kerja sama tersebut juga harus didasari rasa ingin membantu negara lain. Mereka yang terlibat dalam kerja sama ekonomi internasional harus memahami tujuan diadakannya kerja sama tersebut. Secara rinci, kerja sama ekonomi internasional bertujuan sebagai berikut.

1.      Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri
Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.

2.      Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri
Dengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.

3.      Memperluas Lapangan Kerja
Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara. Oleh karena ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja.

4.      Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.

5.      Memperkuat Rasa Persahabatan
Dengan melakukan kerja sama ekonomi internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.

Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi internasional karena menyadari bahwa kerja sama ekonomi internasional memberikan manfaat. Kerja sama ini dapat dilakukan antara negara maju dengan negara berkembang, atau antara sesama negara maju. Kerja sama antara negara maju dengan negara berkembang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang mentah dengan barang jadi, atau pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga ahli. Sedangkan kerja sama antara sesama negara maju diwujudkan dalam bentuk pertukaran tenaga ahli serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:

1.      Kerja sama ekonomi internasional, yaitu bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.

2.      Kerja sama ekonomi regional, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam suatu kawasan tertentu.

3.      Kerja sama ekonomi antarregional, yaitu bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.

Berdasarkan banyaknya negara peserta, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1.      Kerja sama ekonomi bilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.

2.       Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari dua negara.

Didalam kerjasama ekonomi internasional terdapat dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak negatif.

1. Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara

1)      Meningkatkan keuangan negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.

2)      Membantu meningkatkan daya saing ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.

3)      Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.

4)      Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.

5)      Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan
menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.

2. Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara

1)      Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.

2)      Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.

3)      Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.

4)      Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.

 


 

BAB III

PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1)      Dengan keunggulan komparatif, keuntungan yang diperoleh suatu daerah/negara karena mengadakan spesialisasi dalam menghasilkan barang-barang yang mempunyai nilai relatif yang lebih rendah dibanding dengan daerah/negara lain. Dengan mengadakan spesialisasi berarti meningkatkan produktivitas produk yang di spesialisasikan tersebut.

2)      Dengan adanya selisih antara harga jual dengan harga beli merupakan keuntungan bagi pedagang valuta yaitu bank pemerintah maupun bank swasta, toko atau pasar yang biasanya diberi papan nama “money changer”.

3)      Dengan adanya lembaga ekonomi internasional, maka tidak menutup kemungkinan adanya hubungan kerjasama ekonomi internasional. Kerja sama ekonomi internasional dapat berjalan dengan harmonis apabila tiap negara yang terlibat dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, kerja sama tersebut juga harus didasari rasa ingin membantu negara lain. Mereka yang terlibat dalam kerja sama ekonomi internasional harus memahami tujuan diadakannya kerja sama tersebut. Secara rinci, kerja sama ekonomi internasional bertujuan sebagai berikut:

1.      Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri

2.      Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri

3.      Memperluas Lapangan Kerja

4.      Memperkuat Rasa Persahabatan

5.      Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor


3.2              Saran

Setiap negara yang aktif dalam memajukan keunggulan komparatif, ikut serta dalam perdagangan kurs valuta, dan ikut serta dalam lembaga ekonomi internasional akan meningkatkan tingkat perekonomian negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar