BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang masalah
Didalam
makalah ini, penulis mengambil tiga pokok permasalahan. Ketiga pokok
permasalahan tersbut adalah keunggulan komperatif, kurs valuta dan lembaga
perekonomian internasional.
Keunggulan
komparatif (theory
of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo.
Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan
komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan
tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih
banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Dalam teori
keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya
jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang
atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Kurs valuta adalah angka
perbandingan nilai mata uang asing dengan mata uang sendiri. Selain kedua pokok permasalahan diatas, ada satu permasalahan yang akan
di bahas didalam makalah ini, yaitu lembaga ekonomi internasional. Ketiga pokok
permaslahan yang akan dibahas berhubungan dengan perekonomian Indonesia.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dirumuskan sebagai
berikut.
1)
Mengapa keunggulan komperatif diperlukan dalam
suatu negara?
2)
Apa keuntungan yang didapat dari adanya kurs
valuta?
3)
Seberapa penting peranan lembaga ekonomi
internasional dalam membangun perekonomian suatu negara?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1)
Untuk mengetahui
tentang keunggulan komperatif.
2)
Untuk mengetahui
keuntungan yang didapat dari adanya kurs valuta.
3)
Untunk mengetahui
tentang lembaga-lembaga ekonomi internasinal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sudut
pandang teoritis tentang keunggulan komperatif
Keunggulan
komperatif (comparative advantages) adalah keuntungan/keunggulan yang diperoleh
suatu negara dari spesialisasi produksi terhadap suatu barang yang memiliki
harga relatif (relative price) yang lebih rendah dari produksi negara lain.
Tabel
produksi output per unit tenaga kerja perperiode waktu
Negara
|
Mobil
|
TV
|
Harga
relatif
|
Jepang
Amerika
Serikat
|
20
40
|
250
300
|
1
mobil = 12,5 TV
1
mobil = 7,5 TV
|
Berdasarkan data
tabel diatas dapat diketahui banwa:
1.
Harga relatif mobil di
AS lebih murah dibanding dengan harga mobil di Jepang. Harga relatif mobil di
AS adalah 1 mobil = 7,5 TV, sedangkan di Jepang adalah 1 mobil = 12,5 TV.
Dengan demikian AS memiliki keunggulan komparatif dalam produksi mobil dibandingkan
dengan Jepang.
2.
Sebaliknya harga
relatif TV di Jepang lebih murah dibandingkan dengan di AS. Harga relatif TV di
Jepang adalah 1 TV = 1/12,5 mobil, sedangkan di AS harganya adalah 1 TV = 1/7,5
mobil. Jadi Jepang memiliki keunggulan komparatif dalam produksi TV bila dibandingkan dengan
AS. Agar perdagangan bebas menguntungkan kedua belah pihak, maka AS
berspesialisasi pada produksi mobil dan Jepang berspesialisasi pada produksi
TV.
Tabel
diatas memperlihatkan bahwa Jepang kurang efisien dalam memproduksi mobil dan
TV. Tetapi apabila AS mengadakan pertukaran/perdagangan maka kedua belah pihak
akan memperoleh keuntungan. Keuntungan tersebut timbul karena adanya perbedaan
harga relatif. Di Jepang 1 mobil = 12,5 TV. Di AS 1 mobil = 7,5 TV. Dengan demikian
berarti nilai 1 buah mobil di Jepang lebih mahal dibandingkan dengan AS dan
harga 1 buah TV di jepang lebih murah dibandingkan dengan di AS. Karena itu AS
dapat melakukan pertukaran/perdagangan dengan Jepang karena mempunyai
keunggulan komparatif. Dengan mengadakan pertukaran/perdagangan maka kedua
belah pihak akan memperoleh keuntungan.
Dengan
keunggulan komparatif yang dimaksud
adalah keuntungan yang diperoleh suatu daerah/negara karena mengadakan
spesialisasi dalam menghasilkan barang-barang yang mempunyai nilai relatif yang
lebih rendah dibanding dengan daerah/negara lain. Dengan mengadakan
spesialisasi berarti meningkatkan produktivitas produk yang di spesialisasikan
tersebut.
Lewat
pertukaran/perdagangan berarti terjadi integrasi ekonomi. Adanya integrasi
ekonomi menaikan produk total dan menghemat jam kerja yang diperlukan dalam
produksi. Karena itu memberi kesempatan melakukan kegiatan yang lain. Dengan
demikian tingkat kemakmuran dapat di tingkatkan.
Pertukaran/perdagangan
berlangsung karena pihak yang bersangkutan melihat adanya keuntungan/manfaat
tambahan yang diperoleh dari pertukaran/perdagngan tersebut. Kemungkinan
keuntungan/manfaat yang diperoleh dari pertukaran/perdagngan disebut manfaat
perdagngan (gains from trade). Pertukaran/perdagngan dapat berlangsung karena
ada perbedaan harga relatif dan ada permintaan timbal balik.
Setiap
pertukaran/ perdagangan akan memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang
bersangkutan, baik pertukaran dan perdagngan tersebut berlangsung dalam suatu
negara maupun berlangsung anatar suatu negara. Apabila pertukaran/perdagangan
tersebut berlangsung dalam suatu negara, maka disebut perdagangan domestik. Dan
apabila berlangsung antar negara, maka disebut perdagangan internasional.
Dengan
adanya perdagangan internasional dalam suatu negara, maka timbul polemik yang
berkaitan dengan kebaikan sistem perdagangan bebas atau proteksi. Menurut
Boediono proteksi berarti perlindungan yang diberikan kepada suatu sektor
ekonomi atau industri didalam negeri. Proteksi diberikan karena tanpa itu
sektor ekonomi tersebut tidak bisa bersaing dengan barang-barang buatan luar
negeri, karena misalnya barang-barang impor harganya lebih menarik dan banyak
sebab lain. Mengapa sektor ekonomi teresebut
tidak dapat bersaing dengan barang impor? Secara umum jawabannya adalah
bahwa sektor ekonomi tersebut kurang efisien dalam memproduksikan barang
tersebut dibanding dengan negara lain. “kurang efisien” di sini dicerminkan
oleh biaya priduksi (dan harga jual) yang terlalu tinggi, kualitas produk yang
dibawah standar, atau oleh aspek-aspek
lain.
Hakikat
proteksi adalah perlindungan terhadap persaingan dari luar negeri. Perlindungan
dapat diberikan dalam bentuk bea masuk (tarif), larangan impor, kuota impor dan
subsidi.
Bea
masuk yaitu pajak yang dikenakan pada barang dan faktor produksi yang di impor.
Pajak tersebut harus dibayar pada saat melewati daerah pabean. Ada yang disebut
tarif advalorem (yaitu jumlahnya
berbeda-beda menurut harga yang harus dibayar oleh importir) dan ada tarif spesifik (yaitu yang jumlahnya sama pada setiap unit barang yang di impor).
Larangan
impor pada dasarnya sama dengan sistem ekonomi tertutup di sektor-sektor
tertentu. Berbeda halnya dengan kuota impor. Disini tiidak ada larangan secara
total. Kuota impor hanya menentukan jumlah
atau nilai suatu barang atau faktor yang boleh di impor. Untuk keperluan
itu maka kepada importir-importir tertentu biasanya di beri surat izin khusus
untuk mengimpor.
Subsidi
diberikan kepada pengusaha domestik agar dapat berrsaing dengan barang impor.
Sasaran dari subsidi adalah menurunkan biaya produksi. Dengan begitu harga jual
suatu produk yang dihasilkan dapat mengalami penurunan harga.
2.2
Sudut
pandang teoritis tentang kurs valuta
Kurs valuta adalah angka perbandingan nilai
mata uang asing dengan mata uang sendiri. Perbandingan
nilai antara mata uang suatu negara terhadap negara lain menimbulkan suatu
nilai, yang disebut foreign exchange rate (kurs valuta asing).
Kurs transaksi 02 des 2011
Mata
Uang
|
Nilai
Jual
|
Nilai
Beli
|
Dolar
Amerika Serikat (USD)
|
9149,00
|
9057,00
|
Dolar
Australia (AUD)
|
9358,51
|
9257,15
|
Dolar
Brunai Darusalam (BND)
|
7129,28
|
7052.09
|
Dolar
Canada (CAD)
|
9020.90
|
8926.67
|
Franc
Swiss (CHF)
|
9986.90
|
9881.08
|
Yuan
China (CNY)
|
1445.11
|
1430.58
|
Kroner
Denmark (DKK)
|
1657.97
|
1640.40
|
EURO
(EUR)
|
12325.53
|
12197.06
|
Poundsterling
Inggris (GBP)
|
14347.46
|
14199.56
|
Dolar
Hongkong (HKD)
|
1177.19
|
1165.23
|
Dengan
adanya selisih antara harga jual dengan harga beli merupakan keuntungan bagi
pedagang valuta yaitu bank pemerintah maupun bank swasta, toko atau pasar yang
biasanya diberi papan nama “money changer”.
Didalam
perdagangan kurs valuta dikenallah beberapa kata penting yaitu money transfer
(MT) yang diartikan sebagai pemindahan uang dengan surat biasa dan telegrafic
transfer (TT) yang diartikan sebagai pemindahan uang dengan telegram.
Dalam teori dikenal adanya berbagai cara atau
sistem dalam penentuan kurs valuta.
1.
Sistem
kurs bebas, dalam sistem ini tidak ada campur tangan pemerintah untuk
menstabilkan nilai kurs. Nilai tukar kurs ditentukan oleh permintaan dan
penawaran valuta asing.
2.
Sistem kurs tetap, dalam sistem ini pemerintah atau bank sentral negara yang
bersangkutan turut campur secara aktif dalam pasar valuta asing dengan membeli
atau menjual valuta asing jika nilainya menyimpang dari standar yang telah
ditentukan.
3.
Sistem kurs
terkontrol/terkendali, dalam sistem ini pemerintah atau
bank sentral negara yang bersangkutan mempunyai kekuasaan eksklusif dalam
menentukan alokasi dari penggunaan valuta asing yang tersedia. Warga negara
tidak bebas untuk campur tangan dalam transaksi valuta asing.
Didalam
perdagangan valuta asing dikenal juga perubahan nilai kurs valuta asing berupa:
1. Apresiasi
atau depresiasi
Naik atau
turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing yang sepenuhnya
tergantung pada kekuatan pasar (permintaan dan penawaran valuta asing) baik
dalam negeri maupun luar negeri.
2. Devaluasi
atau revaluasi
Naik atau
turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah.
2.3
Sudut
pandang teoritis tentang lembaga ekonomi internasional
Untuk
memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain
atau perlu kerja sama ekonomi internasional. Suatu negara di dunia, walaupun
sudah modern, wilayahnya luas, dan sumber daya alamnya melimpah, tidak akan
pernah mampu hidup mandiri tanpa berhubungan dengan negara lain. Dewasa ini
dengan semakin modern kebudayaan umat manusia di suatu negara, justru semakin
tinggi tingkat kebergantungannya terhadap negara lain. Apakah kerja sama
ekonomi internasional itu? Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerja
sama dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain.
Kerja sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja maupun
lebih. Dan lembaga ekonomi internasional adalah organisasi internasional yang
membantu negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan.
Dengan adanya lembaga ekonomi internasional, maka tidak menutup
kemungkinan adanya hubungan kerjasama ekonomi internasional. Kerja sama ekonomi
internasional dapat berjalan dengan harmonis apabila tiap negara yang terlibat
dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, kerja sama tersebut juga harus
didasari rasa ingin membantu negara lain. Mereka yang terlibat dalam kerja sama
ekonomi internasional harus memahami tujuan diadakannya kerja sama tersebut.
Secara rinci, kerja sama ekonomi internasional bertujuan sebagai berikut.
1. Mencukupi
Kebutuhan dalam Negeri
Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.
Tidak ada negara yang memiliki semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya. Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke negara lain sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.
2. Meningkatkan
Produktivitas dalam Negeri
Dengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
Dengan melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.
3. Memperluas
Lapangan Kerja
Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara. Oleh karena ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja.
Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara. Oleh karena ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja.
4. Meningkatkan
Pendapatan Negara melalui Ekspor
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.
5. Memperkuat
Rasa Persahabatan
Dengan melakukan kerja sama ekonomi internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.
Dengan melakukan kerja sama ekonomi internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.
Banyak negara yang melakukan kerja sama ekonomi internasional karena
menyadari bahwa kerja sama ekonomi internasional memberikan manfaat. Kerja sama
ini dapat dilakukan antara negara maju dengan negara berkembang, atau antara
sesama negara maju. Kerja sama antara negara maju dengan negara berkembang
diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang mentah dengan barang jadi, atau
pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga ahli. Sedangkan kerja sama
antara sesama negara maju diwujudkan dalam bentuk pertukaran tenaga ahli serta
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama
ekonomi internasional dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
1.
Kerja sama ekonomi internasional,
yaitu bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak negara dan bernaung di
bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling membantu di bidang
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan
lain-lain.
2.
Kerja sama ekonomi regional, yaitu
kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam suatu
kawasan tertentu.
3.
Kerja sama ekonomi antarregional,
yaitu bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu dengan regional
lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya
ASEAN dengan MEE.
Berdasarkan banyaknya negara peserta, kerja sama ekonomi internasional
dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1.
Kerja sama ekonomi bilateral,
yaitu kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
2.
Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kerja
sama ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari dua negara.
Didalam kerjasama ekonomi internasional terdapat dua dampak, yaitu
dampak positif dan dampak negatif.
1. Dampak
Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara
1) Meningkatkan
keuangan negara
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
2) Membantu
meningkatkan daya saing ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
3) Meningkatkan
Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
4) Menambah
Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
5) Memperkuat
Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan
menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan yang menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanya aturan tersebut dapat memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan
menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalam negeri semakin kuat.
1) Ketergantungan
dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
2) Intervensi
Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
3) Masuknya
Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
4) Mendorong
Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untuk mencoba dan memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1) Dengan
keunggulan komparatif, keuntungan yang diperoleh suatu daerah/negara karena
mengadakan spesialisasi dalam menghasilkan barang-barang yang mempunyai nilai
relatif yang lebih rendah dibanding dengan daerah/negara lain. Dengan
mengadakan spesialisasi berarti meningkatkan produktivitas produk yang di
spesialisasikan tersebut.
2) Dengan
adanya selisih antara harga jual dengan harga beli merupakan keuntungan bagi
pedagang valuta yaitu bank pemerintah maupun bank swasta, toko atau pasar yang
biasanya diberi papan nama “money changer”.
3)
Dengan adanya lembaga ekonomi
internasional, maka tidak menutup kemungkinan adanya hubungan kerjasama ekonomi
internasional. Kerja sama ekonomi internasional dapat berjalan dengan harmonis
apabila tiap negara yang terlibat dapat menikmati keuntungannya. Selain itu,
kerja sama tersebut juga harus didasari rasa ingin membantu negara lain. Mereka
yang terlibat dalam kerja sama ekonomi internasional harus memahami tujuan
diadakannya kerja sama tersebut. Secara rinci, kerja sama ekonomi internasional
bertujuan sebagai berikut:
1.
Mencukupi
Kebutuhan dalam Negeri
2. Meningkatkan
Produktivitas dalam Negeri
3. Memperluas
Lapangan Kerja
4. Memperkuat
Rasa Persahabatan
5. Meningkatkan
Pendapatan Negara melalui Ekspor
3.2
Saran
Setiap negara yang
aktif dalam memajukan keunggulan komparatif, ikut serta dalam perdagangan kurs
valuta, dan ikut serta dalam lembaga ekonomi internasional akan meningkatkan
tingkat perekonomian negara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar