Selasa, 18 Maret 2014

Teori Tingkah Laku Konsumen


BAB 1

Pembahasan

 

 

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN : ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA

            Secra historis teori nilaiguna (utiliti) adalah teori yang terlebih dahulu mengembangkan kelakuan individu di dalam melakukan pilihan barang-barang yang akan dibeli dan di konsumsikannya. Dapat dilihat bahwa analisis tesebut telah memberikan gambaran yang cukup jelas tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang yang berfikir rasional dalam memilih beberapa jenis barang yang akan dibeli  dan dikonsumsikannya. Akan tetapi telah lama orang melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu menyatakan menyatakan kepuasan total atau tambahan kepuasan dalam angka-angka. Kepuasan adalah sesuatu hal yang tidak mudah diukur. Untuk menghidari kelemahan ini Sir John R. Hicks mengembengkan cara pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan yang terbatas. Analisis yang baru ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama. Analisis ini meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.

 

KURVA KEPUASAN SAMA

Untukdapat menggambarkan kurva kepuasan sama perlulah dimisalkan bahwah seorang konsumen hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja. Dalam contoh yang akan digunakan kedua barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah citarasa masyarakat tidak terubah, dan konsumen mempunyai kebebasan untuk menentukan kombinasi barang makanan dan pakaian yang diinginkannya.

 

CONTOH ANGKA KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUTKAN TINGKAH KEPUSAN YANG SAMA 

            Dalam tabel 8.1 ditunjukan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seorang kosumen.  Apakah gabungan A dan B atau C atau D atau E atau F yang akan dikonsumsikan, untuk konsumen tersebut tidak berbeda kepuasan , Artinya ialah kalau konsumen itu mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh dari melakukan konsumsi  tidak berbeda dengan apabila ia mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan C), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat pada tabel 8.1.

 

 

Daftar Gabungan Makanan Dan Pakaian Yang Memberikan Kepusan Yang Sama Besar

Gabungan barang
Makanan
Pakaian
Tingkat penggantian marginal antara makanan dan pakaian
A
 
B
 
C
 
D
 
E
 
F
 
10
 
7
 
5
 
4
 
2,8
 
2
2
 
3
 
4
 
5
 
7
 
10
 
 3/1 = 3,0
 
2/1 = 2,0
 
1/1 = 1,0
 
1,2/2 = 0,6
 
0,8 = 0,27

           

Berdasarkan keada gabungan-gabungan A, B, C, D, E dan F yang ditunjukan dalam tabel 8.1, dalam gambar 8.1 dibuat titik-titik A, B, C, D, E dan F yang menggambarkan gabungan-gabungan tersebut.  


 

Kalau titik-titik A, B, C, D ,E, dan F dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama dapat di devinisikan sebegai suatu kurva yang memggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sangat besarnya.

 

TINGKAT  PERGANTIAN MARGINAL

Perhatiakanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsikannya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikan konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3 unit, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa ini berarti bahwa, untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen tersebut (ingat : setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya), kenaikan konsumsi satu unit pakaian harusabayar dengan pengurangan 3 unit makanan. Penggantian inimenggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi  satu barang lainnya (dalam hal ini makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (dalam hal ini pakaian), dan pada waktu yang sama tetap mempertahnkan tingkat kepuasan yang diperoleh. Pengorbanan yang dilakukan tersebut dinamakan tingkat penggantian marginal. Perubahan dari gabungan A kepada gabungan B tingkat penggantian marginalnya adalah 3.

            Selanjutnya perhatikan pula tingkat penggantian marginal apabila konsumen merubah konsumsinya dari seperti yang ditunjukkan oleh gabungan B kepada seperti yang ditunjukan oleh gabungan C. Dapat dilihat bahwa untuk memperoleh satu unit lagi pakaian, agar besarnya tingkat kepuasan tidak mengalami perubahan, sebanyak 2 unit makan harus dikorbankan. Dengan demikian perubahan konsumsi tersebut tingkat penggantian marginalnya adalah 2. Bagaimana tingkat pergantian marginal dari perubahaan konsumsi yang berikutnya? Yaitu dari gabungan C ke gabungan D, dari gabungan D, dari gabungan D ke gabungan E, dan dari gabungan E, dan dari gabungan E kegabungan F. Nilainya dapat dilihat pada kolom terakhir dalam tabel 8.1. Nyata terlihat penggantian marginal bertambah kecil. Tingkat penggantian marginal yang semakin bertambah kecil ini mmengandung arti berikut:

a.      Pada ketika komsumen mempunyai suatu barang X yang relatif banyak jumblahnya dan barang Y yang relatif sedikit jumblahnya, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar ke atas barang X untuk memperoleh satu tambahan barang Y ; akan tetapi

b.      Semakin banyak barang Y yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang X yang harus dilakukan oleh suatu barang Y.

Sebagai akibat dari penggantian marginalyang semakin kecil tersebut kurva kepuasan sama semakin kurang kecondongannya. Jadi bentuk kepuasan kurva sama adalah cembung ketitik O.

 

PETA KURVA KEPUASAN SAMA

Kurva kepuasan sama yang digambarkan dalam gambar 8.1 adalah satu daripada sekumpulan kurva kepuasan sama yang dapat dibuat.kumpulan kurva kepuasan sama akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkunsumsikan dua barangdan memberikan kepuasan yang maksimum kepadanya.dalam gambar 8.2 dibuat sekumpulan kurva kepuasan sama dari seorang konsumenyang mengkonsumsi makanan dan pakaian. Kurva U2   mengambarkan dua gabungan makanan dan pakaian yang terdapat dalam tabel 8.1.

            Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat tertentu,dan kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat  kepuasan yang lebih besar dengan kurva yang dibawahnya

 

 


Dengan demikian U1, U2, U3 dan U4 masing-masing menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu.tingkat kepuasan yang digambarkan oleh U4 adalah lebih besar daripada kurva-kurva lainnya. Yang digambarkan oleh U3 lebih besar daripada yang digambarkan oleh U1 dan U2 sedangkan yang digambarkan oleh U2 adalah lebih besar daripada yang digambarkan  oleh U1.Bahwa setiap kurva kepuasansama yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar tidak sukar untuk membuktikannya.cobalah anda tentukan suatu titik diatas suatu kurvakepuasan sama.perhatikanlah gabungan jumlah barang yang digambarkan oleh titik tersebut.bandingkanlah titik tersebut dengan gabungan jumlah barang yang akan dikonsumsikan, yang ditunjukkan oleh kurva yang dibawah atau diatas kurva yang pertama tadi. Anda akan memperoleh kesimpulan berikut :

a)      Gabungan yang  digambarkan oleh kurva yang berada dibawah kurva yang pertama adalah lebih sedikit jumlahnya.ini berarti kepuasan yang diperoleh daripadanya juga lebih sedikit

b)      Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada diatas kurva yang pertama adalah lebih banyak jumlahnya.maka kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikannya juga lebih banyak

GARIS ANGGARAN PENGELUARAN

Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut.di dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Didalam kenyataan konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diinginkannya,ia dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelanjakan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi oleh setiap konsumen adalah : bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pebgeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya? Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat dipecahkan.Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran. Garis anggaran pengeluaran menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Seperti juga halnya dengan didalam menggambarkan kurva kepuasan sama, di dalam menggambarkan  garis anggaran  pengeluaran dimisalkan bahwa konsumen akan membeli dua jenis barang saja.

CONTOH ANGKA DAN GRAFIK

      Misalkan seorang konsumen mengeluarkan uang sebanyak  Rp 90.000 untuk  harga pakaian adalah Rp 9.000 setiap unit berdasarkan kepada pemisalan ini,di dalam tabel 8.2 ditunjukkan beberapa gabungan  makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh uang yang dimiliki oleh konsumen tersebut. Kalau konsumen tersebut membeli 15 makanan, ia harus membayar 15 x Rp 6.000 = Rp 90.000. oleh karenanya tidak seunit pun dapat dibelinya. Gabungan A menggambarkan keadaan ini. Gabungan F menggambarkan keadaan yang sebaliknya.konsumen tersebut membeli 10 pakaian, dan untuk pembeliaan ini ia harus membayar 10 x Rp 9.000 = Rp 90.000. Dengan demikian tidak seunit makanan pun dibelinya. Dlam kenyataan , kedua-dua gabungan tersebut tidak menjadi piihan konsumen. Biasanya konsumen akan membeli kedua barang tersebut, oleh karena itu gabungan B sampai E adalah beberapa gabungan makanan dan pakaian yang lebih mungkin dibeli dengan uang yang dimiliki konsumen di atas.

 

 

     

Tabel 8.2

Gabungan makanan yang dapat dibeli konsumen

Gabungan
Makanan (unit)
Pakaian (unit)
A
15
0
B
12
2
C
9
4
D
6
6
E
3
8
F
0
10

 

      Berdasarkan data dalam tabel 8.2 dalam gambar 8.3 ditunjukan garis anggaran pengeluaran seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap setiap titik dalam garis tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang bisa dibeli oleh dana yang akan dibelanjakan oleh konsumen (Rp 90000). Titik A hingga F menunjukan gabungan barang yang seperti yang ditunjukan dalam tabel 8.2, yaitu yang dapat dibeli dengan uang sebanyak Rp 90000.

 


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            Titik yang berada diatas garis anggaran pengeluaran misalnya titik Y yang menunjukan gabungan 10 unit pakian dan 9 unit makanan, menggambarkan gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen. Jumlah yang yang harus dibayar adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia. Karena harga pakaian adalah Rp 9000 dan harga makanan dalah Rp 6000 maka gabungan barang yang ditunjukan oleh titik Y memerlukan uang sebanyak (10x Rp9000 + 9 x Rp6000)= Rp 144000. Sedangkan konsumen tersebut hanya mempunyai uang sebanyak Rp 90000, yang brarti diperlukan Rp 54000 lagi untuk membeli gabungan barang tersebut. Titik X adalah gabungan barang yang dapat dibeli dan uang yang tersedia masih tersisa.

 

 

 

 

 

EFEK PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN

                                                                                                 

Akibat perubahan harga

Perubahan garis anggaran pengeluaran yang di sebabkan oleh perubahan harga ditunjukan dalam Gambar 8.4 . Dimaksimalkan pendapatan konsumen adalah Rp 90000, harga makan Rp 6000 dan harga pakaian Rp 9000. Maka pada permulaan garis anggaran pengeluaran adalah AB. Selanjutnya dimaksimalkan harga pakaian naik menjadi Rp 15000 sedangkan harga makanan tetap. Akibat dari perubahan ini, pendapatan sebanyak Rp 90000 hanya dapat membeli 6 unit pakaian. Berarti garis anggaran pengeluaran bergerak dari AB ke arah seperti yng ditunjukanoleh anak panah a,  yaitu menjadi garis AC. Sekarang misalnya pula herga pakaian menjadi Rp 6000 yang menyebabkan pertambahan jumlah pakaian yang dapat dibeli, yaitu menjadi 15 unit apabila semua pendapatan digunakan untuk membeli pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran sekarang berubah ke panah b yaitu menjadi AD.

Bagaimana bentuk perubahan terhadap garis anggarn pengeluaran apabila harga berubah menjadi proposional? Perubahan harga harga yang seperitu mmenyebebkan perubahan yang sejajar, yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan yang lama.

 

Akibat Perubahn Pendapatan

Gambar 8.4 (ii) menunjukan akibat dari npendapatan konsumen ke atas kemampuannya untuk membeli makanan dan pakaian.pemisalan permulaan dalam gambaran tersebut adalah sama seperti dalam menerangkan akibat perubahan harga,yaitu pendapatan adalah Rp 90000, harga makanan adalah Rp 6000, dan harga pakaian adalah Rp 9000. Maka pada permulaannya garis anggaran pengeluaran adalah PQ. Kalau harga tetap dan pendapatan menurun menjadi Rp 54000, apkah akibatnya? Dengan pendapatan sebanyak Rp 54000, sebanyak 9 unit makanan atau 6 unit pakaian dapat dibeli. Dengan demikian garis anggaran pengeluaran telah bergeser secara sejajar kekiri yaitu seperti yang ditunjukan oleh garis RS. Sebaliknya pula, tentunya kenaikan.

 


 

Pendapatan menyebabkkan garis anggaran  pengeluaran pindah kekanan. Sebagai contoh, misalkan pendapatan bertambah menjadi Rp 108000 sedangkan harga makanan dan pakaian tidak berubah. Pendapatan tersebut akan dapat membeli 18 unit makanan atau 12 unit pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran pindah kearah kanan, yaitu menjadi garis TU.

 

SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM

Dengan diketahuinya cita rasa konsumen ( yang ditunjukan oleh kurva kepuasan sama ) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen ( yang ditunjukan oleh garis anggaran pengeluaran ) dapatlah sekarang ditunjukan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Untuk maksud tersebut, garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sama digambarkan dalam suatu grafik dan ini dapat dilihat dalam Gambar 8.5

        Dalam menggambarkan garis anggaran  pengeluaran disalkan konsumen tersebut akan berbelanja sebanyak Rp 150000. Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian dimana masing-masing barang tersebut adalah Rp 2500 dan Rp 3000. Garis anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan kepada pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D memotong kurva kepuasan sama U2  di B dan C dan meyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. Kurva kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.

         Keadaan bagaimanakah yang menyebabkan konsumen itu mencapai kepuasan yang maksimum? Sudah jelas bahwa kurva U4 adalah memberi kepuasan yang lebih tinggi daripada

 


 

Kurva kepuasan sama lainnya. Tetapi kurva ini berada diatas garis anggaran pengeluaran. Dengan demikian gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau oleh konsumen.

         Sekiranya konsumen ingin  mengkonsumsi barang gabungan  seperti yang ditunjukan oleh  titik A, B, C, atau D maka kepuasan belum mencapai tingkat yang maksimum.karena kalau konsumen itu bergerak sepanjang garis anggaran pengeluaran masih ada titik lain yang berada pada kurva kepuasan sama yang lebih tinggi.titik tersebut adalah titik E yang berada pada kurva U3. Tidak ada titik lain yang terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula pada kurva kepuasan yang sama yang lebih tinggi dari U3. Berdasarkan analisis ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Titik E menunjukkan bahwa gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit pakaian dan 25 unit makanan.

 

EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA

 Apakah yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan mengalami perubahan?tentunya keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan.suatu kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan  garis harga-konsumsi.

 

GARIS PENDAPATAN KONSUMSI

Perubahan pendapatan yang telah diterangkan dapat memindahkan garis anggaran pengeluaran sejajar dengan yang asal. Pada setiap garis anggran pengeluaran akan terdapat satu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis tersebut. Titik persinggungan tersebut adalah keseimbangan kemaksimuman kepuasan yang baru. Bagaimana keseimbangan-keseimbangan tersebut terwujud digambarkan oleh contoh Gambar 8.6

        Pada waktu pendapatan adalah Y, garis anggaran pengeluaran adalah seperti ditunjukkan oleh garis A. Dengan demikian E adalah keseimbangan yang menggambarkan kemaksimuman kepuasan. Selanjutnya dimisalkan pendapatan naik ke Y, dan ini menyebabkan garis anggaran pengeluaran telah menjadi garis B. Keseimbangan yang baru adalah adalah E, pertambahan pendapatan lebih lanjutmemindahkan keseimbangan, misalnya ke E2 Garis pendapatan-konsumsi adalah garis yang bermula dari titik origin (O) dan melalui titik keseimbangan  E, E1, E2 dan seterusnya


 

 


 

GARIS HARGA KONSUMSI

Perubahan harga akan merubah garis kecondongan garis anggaran pengeluaran. Dalam Gambar 8.7 dimisalkan pada mulanya garis anggaran pengeluaran pengeluaran adalah garis AB. Garis itu disinggung oleh kurva kepuasan sama U3 di titik E yang menunjukkan kedudukanyang menciptakan kepuasan maksimum pada konsumen.

       Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makana tetap, tetapi harga pakaian berubah, dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya garis anggaran  pengeluaran pindah menjadi garis AC dan garis ini disinggung oleh kurva kepuasan sama U2 dititik E yang menunjukkan kedudukan yang menciptakan kepuasan maksimum kepada konsumen. Harga pakaian dimisalkan naik kembali sehingga garis anggaran berubah menjadi seperti yang diinginkan  oleh garis AD. Kurva kepuasan U1 menyinggungnya di titik E2 berarti titik ini adalah titik keseimbangan yang baru. Apabila titik E, E1, E2 dan titik keseimbangan seperti ini dihubungan maka diperoleh kurva yang dinamakan garis harga-konsumsi.

EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN

Ketika menjelaskan perkaitan antara teori nilai guna dan teori permintaan telah diuraikan bahwa hukum permintaan, yang menyatakan bahwa cateris paribus, kalau harga naik permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan bertambah,dapat diditerangkan dengan analisis dua faktor: efek pergantian dan efek pendapatan. dalam uraian itupada hakikatnya diterangka bahwa penurunan harga akan menambah permintaan karena.

Ø  Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dengan mengurangi konsumsi barang lain ( efek penggantian )

Ø  Penurunan harga menambah pendapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil ini akan menambah konsumsi berbagai barang ( efek pendapatan ).

Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat dapat dipisahkan, yaitu dapat ditunjukan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pegantian dan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pendapatan.

              Dalam gambar 8.8 pada mulanya dimaksimalkan garis anggaran pengeluaran adalah ditunjukan oleh garis AB. Maka E adalah titik keseimbangan pada mulanya wujud. Keseimbangan ini ditunjukan bahwa jumbla pakaian yang dikonsumsi adalah Q. Sehrusya dimaksimalkan harga pakaian turun dan penurunan ini mengakibatkan garis anggaran  menunjukan bahwa jumlah pakain yang dikonsumsikan telah menjadi tambah banyak, yaitu jumlah telh menjadi Q1. Kenaikan konsumsi pakaian dari Q menjadi Q1 disebabkan oleh efek penggantian maupun efek pendapatan.

        

 

Untuk memisahkan efek penggantian dan efek pendapatan tersebut perlulah dilihat keadaan keseimbangan yang tidak dipengaruhi oleh efek pendapatan. keadaan seperti iu dapat dibuat dengan menentukan keadaan keseimbangan di mana pendapatan riil konsumen dianggap tetap. Pendapatan riil dianggap tidak mengalami perubahan apabila jumblah barang yang dibelinya memberi kepuasan yang sama seperti sebelum ada perubahan harga, yaitu kepuasan seperti yang ditunjukan oleh kurva U1. Garis anggaran pengeluaran  A1B 1 sejajar dengan AC dan menyinggung kurva kepuasan sama U1 (pada titik D). Maka garis A1B 1 menggambarkan gabungan yang dapat dibeli dengan pendapatan riil yang berlaku sebelum penurunan harga pakaian.

Dapat dilihat dari gambar 8.8 behwa walaupun pendapatan riil dianggap tetap, namun keseimbangan untuk mencapai kepuasan maksimum telah pinda dati titik E ke titik D. Ini menggambarkan bahwa konsumsi pakain menjadi bertambah besar QQ2 sedangkan konsumsi makanan berkurang dari M menjadi M2 unit. Kenaikan konsumsi pakaian ini disebabkan olah efek penggantian. Kenaikan konsumsi pakaian selebihnya yaitu sebesar Q2Q1 adalah disebabkan oleh efek pendapatan.

Telah diterangkan bahwa efek penggantian menyebabkan konsumen menambah konsumsi barang yang telah menjadi lebeih murah dan mengurangi konsumsi barang lain. Sedangkan efek pendapatan, yaitu sebagai akibat dari kenaikan pendapatan riil, konsumsi keatass dari kedua barang bertambah. Gambar 8.8 menggambarkan keadaan menjadi lebih jelas. Penggeseran keseimbangan dari titik E ketitik D (yang disebabkan oleh efek penggantian) akan menambah konsumsi pakaian tetapi mengurangi konsumsi makanan. Penggeseran keseimabangan selanjutnya yaitu titik D ke titik E1 (yang disebabkan oleh efek pendapatan) akan menambah konsumsi pakaian (sebanyak Q2Q1) maupun makanan (sebanyak M2M1)

 

MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN

Telah ditunjukan bahwa permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun ceteris paribus permintaan bertambah dan kalau harga naik permintaan barang berkurang, dapat diterangkan dengan menggunakan teori nilai guna. Selain dengan cara itu sifat permintaan konsumen dapat pula diterangkan dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama. Cara menerangkan sifat permintaan konsumen dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama adalah seperti yang ditunjukan gambar 8.9

Dalam pembuatan gambar 8.9 dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap sebesar Y dan pada permulaannya harga makanan adalah Pm dan harga pakaian adalah Pa. Dengan demikian pada permulaannya garis a menggambarkan garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut. Garis a menyinggung kurva kepuasan sama U1 di titik E. Oleh kerena itu jumlah pakaian yang dikonsumsi adalah Q unit. Seharusnya, misalnya pendapatan dan harga makanan yang didak mengalami peerubahan, tetapi harga pakaian menurun dan sekarang telah menjadi Pb. Dengan perubahan ini maka garis anggaran pengeluaran sekarang ditunjukan oleh garis b. Ia di singgung kurva kepuasan sama U2 di titik E1. Keseimbangan ini digambarkan bahwa pakaian yang di konsumsi telah meningkat menjadi Q1 unit.Misalnya penurunan lebih lanjut berlaku ke atas harga pakaian, yaitu sedang harganya adalah Pc. Penurunan harga ini penurunan harga ini memindahkan lagi garis anggaran pengeluaran yaitu sekarang di tunjukan oleh garis c. Kurva U3 disinggung oleh garis c di E2 yang menunjukan bahwa konsumsi konsumsi pakaian sekarang telah semakain bertambah dan menjadi banak Q2. Uraian yang baru saja dibuat ini menunjukan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan perubahan ke atas jumlah pakaian yang di beli oleh konsumsi. Dalam gambar 8.9 (ii) ditunjukan hubungan antara harga pakaian dan jumlah pakaian yang diminta. Titik A menggambarkan tentang kedudukan konsumen ketika belm berlaku

perubahan harga, yaitu harga pakaian adalah Pa dan jumlah pakaian yang di minta adalah Q unit. Titik B menggambarkan keadaan ketika pakaian turun menjadi Pb dan pada harga tersebut jumlah pakaian yang diminta telah menjadi Q1. Keadaan terakir, yaitu ketika harga pakaian telah menjadi Pc ditunjukan oleh titik C. Pada harga tersebut jumblah pakaian yang di minta adalah Q2. Kurva DD yang dibuat meluai ketiga titik di atas merupakan kurva permintaan.

Sewa, Bunga dan Keuntungan


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Dalam masalah perekonomian di sebuah perusahaan pasti terjadi masalah sewa, bunga dan keuntungan. Sewa terjadi  jika dalam suatu perusahaan dari harga yang di bayar keatas penggunaan tanah  dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Bunga terjadi jika ada pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat bunga adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem. Keuntungan dalam perusahaan terjadi akan  perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dengan adanya hal-hal tersebut akan memajukan perusahaan menjadi berkembang dengan baik dan sesuai dengan apa yang sudah menjadi ide untuk mngembangkannya.

1.2  Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan rumusan masalah yang antara lain :

1)      Pengertian dari sewa danmengetahui macam-macam dari sewa?

2)      Pengertian bunga dan mengetahui macam-macam dari bunga?

3)      Pengertian keuntungan dan mengetahui macam-macan dari keuntungan?

1.3  Tujuan

Dengan memperhatikan rumusan masalah tersebut, penulis dapat menyimpulkan sebagai tujuan penulis antara lain:

1)      Untuk mengetahui dari Pengertian dari sewa danmengetahui macam-macam dari sewa

2)      Untuk mengetahui Pengertian bunga dan mengetahui macam-macam dari bunga

3)      Untuk mengetahui Pengertian keuntungan dan mengetahui macam-macan dari keuntungan

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Sewa Ekonomi

Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan tanah  dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bagian pembayaran keatas sesuatu  factor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin dilakukan.

Pendapatan yang di bayarkan kepada sesuatu factor produksi dapat dibedakan dalam dua bagian. Bagian pertama dinamakan pendapatan pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan tersebut yang di gunakan untuk mencegah factor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang lain. Bagian yang kedua dinamakan sewa ekonomi, bagian yaitu bagian dari pendapatan yang merupakan perbedaan di antara pendapatan yang di terima dan pendapatan pindahan.

a.       Tanah dan Sewa Ekonomi

Tanah merupakan factor produksi yang jumlahnya tidak dapat di ubah, yaitu jumlahnya tidak dapat di tambah atau di kurangi. Yang dapat dilakukan adalah memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia, misalnya dengan menyediakan irigasi yang baik di tanah-tanah yang di gunakan untuk persawahan, dan membuat proyek-proyek mencagah banjir di tanah yang di genangi air. Sebagai akibat dari sifat penawaran tanah seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisis ekonomi kurva penawaran tanah bersifat tidak elastis sempurna. Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa harga yang tinggi tersebut di sebabkan karena tuan tanahnya menuntut sewa yang tinggi  keatas tanah yang di milikinya.

Seperti harga jagung yang semakin naik jadi para petani ingin menanam jagung yang lebih banyak dan ingin menaikkan permintaan mereka keatas tanah. Dengan demikian bukan sewa tanah yang menyebabkan harga jagung tinggi.Yang bener adalah yang sebaliknya, yaitu harga jagung yang tinggi menyebabkan sewa tanah tinggi.

Oleh karena itu sifat penawaran tanah yang seperti itu, besarnya sewatanah tergantung sepenuhnya kepada permintaan keatas tanah tersebut. Jadi semakin tinggi permintaan, .maka semakin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar. Sedangkan permintaan keatas duta tanah tergantung kepada sampai di mana besarnya permintaan barang-barang yang dapat di hasilkan di atas tanahtersebut.

 

 


 


D1             S

D0

D2

R1                                            E1

 

D1

R0                                            E0

 

                                                         D0

R2                                             E2

            D2

0                                          S

Gambar 17.1 Penentuan Sewa Tanah

Keterangan:

Berdasarkan kepada produksi yang harus di di capai pada harga tersebut, keinginan petani untuk menggunakan tanah adalah seperti yang di tunjukkan oleh kurva D0 D0. Maka sewa tanah mencapai sebesar R0. misalnya secara mendadak, mungkin karena permintaan dari luar negeri yang bertambah besar, harga jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih banyak orang yang mau menanam jagung. Maka permintaan ke atas tanah bergeser menjadi D1 D1, sebagai akibatnya sewa tanah naik dari R0 menjadi R1. sekiranya keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagaung sangat merosot, permintaan ke atas tanah untuk di tanami jagung akan merosor juga. Katakanlah permintaan ke atas tanah menurun dari D0 D0 menjadi D2 D2, sebagai akibatnya sewa tanah akan turun dari R0 menjadi R2.

 

b.      Sewa Tanah adalah Suatu Surplus

Dipandang dari sudut-sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda dengan factor produksi lainnya.Sifat penawaran tanah itu menyebabkan ahli ekonomi menganggap sewa tanah sebagai suatu surplus,Maksudnya, sewa tanah bukanlah suatu pembayaran untuk menjamin agar tanah dapat di gunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi.Apakah sewanya nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah tanah  yang tersedia untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi tetap sama banyaknya.

 

c.       Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan

Dalam menguraikan arti sewa ekonomi telah dinyatakan dua  definisi dari pengertian tersebut. Yang pertama adalah definisi yang sederhana, dan yang kedua adalah definisi yang telah disempurnakan lagi oleh ahli-ahli ekonomi.Dari definisi tersebut keatas di pandang dari sudut yang seperti itu, pembayaran keatas penggunaan tanah perlu dibedakan menjadi dua macam pembayaran, yaitu sewa ekonomi dan pendapatan pindahan.

Dalam pengertianya yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga di nikmati oleh faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin bertambah banyak apabila harganya naik. Tenaga kerja, sebagai contoh juga akan memperoleh sewa ekonomi.

 

 

 

 

        D                                  S

 

W

                      Sewa eko”

                                                                                   

            W1          Pendapatan                                      D=MRP

                        pindahan

    0                                          L

JumlahTenagaKerja

Gambar 17.2 Sewa ekonomi yang di peroleh tenaga kerja

Keterangan:

Menggambarkan bahwa tenaga kerja sebelum L (di antara O dan L) bersedian menerimah upah yang lebih rendah dari W. makin mendekati O kedudukan tenaga kerja tersebut, maka rendah upah yang di mintanya. Namun demikian, setiap tenaga kerja tersebut masing-masing memperoleh upah sebanyak W, yang berarti mereka menerima lebih banyak dari pada yang mereka tuntut.

 

2.2  Modal dan Tingkat Bunga

Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat bunga adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem, seperti misalnya 10 persen, 12 persen atau 15 persen dan bunganya di nyatakan sebagai presentasi dari modal. Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sector perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal lama yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah asing.

 

 

a.      Produktivitas Modal

Permintaan keatas dana modal yang akan di gunakan untuk investasi tergantung kepada produktifitas dari dana modal tersebut. Seperti juga dengan tenagakerja, faktor yang terutama yang menentukan permintaan keatas dana modal adalah produktifitasnya. Produktivitas dari modal di hitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunanrasio (yaitu setelah di kurangi dengan penyusutan modal yang digunkan), dan di nyatakan sebagai presentasi dari modal yang di tanamkan. Produktifitas modal tersebut di namakan tingkat pengembalian modal atau rate of returns.

b.      Tingkat Pengembalian Modal

Apabila sesuatu barang modal dapat di gunakan dan memberikan pendapatan selama beberapa tahun, tingkat pengembalian modal di hitung  dengan menggunakan rumus sebagai berikut

 

Nilai investasi      :X1             X2              X3             Xn                           A

(1 +  R)      (1 + R)2    (1 + R)3     (1 + R)n    (1 + R)n

dan dinamakan nilai investasi, yang menunjukan besarnya investasi yang di lakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan suatu barang modal tertentu. Pendapatan bersih adalah hasil  penjualan setelah di kurangi oleh biaya produksi dan operasinya, perusahaan  tersebut tahun 1,2,3… sampai tahun n pada tahun – tahun bersangkutan.

c.       Permintaan keatas modal

Berbagai jenis investasi mempunyai tingkat pengembalian modal yang berbeda. Ada yang tingkat pengembalian modal nya tinggi dan ada pula yang rendah. Apabila para pengusaha mengetahui sepenuhnya berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka akan mendahulukan investasi yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut dilaksanakan mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat pengembalian modalnya lebih rendah

 

 

d.      Tingkat bunga dan Tabungan masyarakat

Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi.Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai tabungan.

a.      Pandangan Klasik

           Dalam analisis ekonomi terdapat dua pandangan yang berbeda tentang faktor penting yang menentukan jumlah tabungan dalam masyarakat. Pandangan tradisional, yaitu pandangan ahli–ahli ekonomi yang digolongkan sebagai ahli ekonomi klasik (ahli–ahli ekonomi  yang  hidup diakhir abad kedelapan belas sehingga permulaan  abad kedua puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan yang dilakukan  masyarakat ditentukan oleh tingkat bunga.

                             Sm


 


12                                                      

10

 8

 6

4

2                                                                                

                       0        S0                S1

                                   Jumlah tabungan

Gambar 17.4 Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar jumlah tabungan yang akan dilakukan masyarakat.

Keterangan:

Kurva Sm adalah kurva tabungan. Keadaan yang semakin naik tersebut menggambarkan bahwa semakin tinggi bunga, semakin banyak jumlah tabungan. Dapat di lihat bahwa pada waktu tingkat bunga adalah 6 persen, jumlah tabungan adalah S0 dan tabungan bertambah menjadi S1 pada waktu tingkat bunga mencapai 12 persen.

b.       Pandangan Keynes

           Menurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa klasik, tabungan tergantung kepada pendapatan nasional. Pada tingkat pendapatan nasional yang sangat rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi masyarakat adalah lebih tinggi dari pendapatan nasional.

                                                                                            S

                                                                  

S1                                                                  

0          Y2                       Y0               Y1

                     S2

                       Pendapatan Nasional

Gambar 17.5 Perkaitan di antara tabungan dan pendapatan nasional

Keterangan:

Untuk membiayai konsumen yang lebih tinggi tersebut konsumen-konsumen harus menggunakan tabungan yang di buat pada masa lalu. Dalam gambar 17.5 tabungan yang negative tersebut terjadi pada tingkat pendapatan di bawah Y. misalnya pada pendapatan sebesar Y tabungan masyarakat adalah – S. Pada waktu pendapatan nasional adalah Y tabungan nol, dan sesudah itu semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar jumlah tabungan. Pada pendapatan nasional sebesar Y tabungan adalah S. Dari penjelasan  dapat di lihat bahwa dalam pandangan modern tingkat bunga tidak mempengaruhi jumlah tabungan masyarakat.

e.       Penentuan tingkat Bunga

Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga jua terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes.

a.      Pandangan Klasik

Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik tingkat bunga ditentukan oleh permintaan keatas tabungan dan penawaran tabungan.

                                                     S

    R1                                                      E1                  S1

    R0                                   E0

    R2                                          E2                     I1

                                                                                                       

                                                  I

       0                              l0       l2        I1          

Gambar 17.6 pandangan klasik mengenai penentuan tingkat bunga

Keterangan:

Kurva S dan I berturut-turut adalah kurva penawaran dana modal dan permintaan dana modal. Maka keseimbangan tercapai di titik E0 dan ini menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan di investasikan adalah l0  dan tingkat bunga adalah ro. Kalau di misalkan permintaan ke atas dana modal berubah  menjadi I1, sedangkan penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan berpindah ke E1 yang berarti tingkat  bunga naik dari ro menjadi r1 dan dana ynag di investasikan bertambah dari l0 menjadi l1. Dan apabila permintaan ke atas dana modal tetap sebesar I tetapi penawarannya bertambahh menjadi S1, maka keseimbangan berpindah ke E2. Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari ro  kepada r2 dan dana yang di investasikan bertambah menjadi l2.

b.      Pandangan Keynes

Ahli-ahli ekonomi sesudah klasik pada umumnya memberikan sokongan kepada keynes yang berkeyakinan bahwa tingkat bunga tergantung kepada jmlah uang yang beredar dan preferensi likwiditer atau permintaan uang. Yang dimaksud dengan preferensi likwiditer adalah permintaan keatas uang oleh seluruh masyarakat dalam perekonomiaan. Keynes menyatakan bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunya tiga motivasi/tujuan, yaitu: (i) untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi yang dilakukannya; (ii) untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan; (iii) untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan kesaham-saham atau surat berharga lain.

 

 


 

 


        M0                                      M1

        

        ro

                                                                                                           

        r1                                                                                      LP

 

                         0                M0                                     M1

               Jumlah Uang                                            

Gambar 17.7 pandangan keynes mengenai penentuan tingkat bunga

Keterangan:

Kurva LP, atau kurva preferensi likwidittet, menggambarkan permintaan ke atas uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga tergantung kepada pendapatan masyarakat, yaitu makin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin tinggi pula permintaan uang untuk kedua-dua tujuan tersebut. Permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung kepada tingkat bunga, dan sifatnya adalah : pada waktu tingkat bunga tinggi hanya sedikit uang yang akan di tahan masyarakat untuk spekulasi, tetapi kalau tingkat bunga rendah maka lebih banyak uang yang tidak di spekulasikan (jadi di pegang oleh pemiliknya). Oleh sebab itu pemintaan uang untuk spekulasi yang seperti itu, kurva LP adalah seperti yang terdapat dalam gambar. Kurva Mo dan  M1 adalah jumlah uang dalam peredaran, dan bentuknya tidak elastis sempurna karena pada suatu waktu tertentu jumlah uang adalah tetap. Di dalam gambar tersebut di tunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang adalah Mo tingkat bunga adalah ro dan pada waktu jumlah uang adalah M1 tingkat bunga adalah r1. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah uang dalam peredaran semakin rendah tingkat bunga.

Faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya beberapa tingkat bunga

a.   Perbedaan resiko

Pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang di perlukannya karena resiko dari meminjamkan kepada pemerintahan adalah sangat kecil.

b.   Jangka waktu pinjaman

Semakin lama sejumlah modal yang di pinjamkan, maka semakin besar juga tingkat bunga yang harus di bayarkan.

c.    Biaya administrasi pinjaman

Jumlah dana yang di pinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidak banyak berbeda.

 

Tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riel

            Didalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan tingkat bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga-harga) yang berlaku. Apalagi tingkat inflasi adalah lebih tinggi dari tingkat bunga, pemilik modal akan mengalami kerugian dalam meminjamkan uangnya karena modal ditambah bunganya, nilai rielnya adalah lebih rendah dari nilai riel modal sebelum dibungakan.

 

2.3  PENDAPATAN  PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN

Dalam kegiatan perusahaan keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh.

a.      Definisi keuntungan

Dalam teori ekonomi keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukaan perusahaan, seperti telah diterangkan diatas, keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu dipandang terlalu luas karena tidak mempertimbangkan ongkos tersembunyi, yaitu ongkos produksi yang tidak dibayar dengan uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari ongkos produksi. Keuntungan menurut pandangan pembukuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh ongkos tersembunyi, akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Dalam teori ekonomi, kalau dinyatakan keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan ekonomi.

 

b.      Sumber dari keuntungan ekonomi

Seperti juga upah, sewa dan bunga, keuntungan adalah pembayaran keatas jasa yang diberikan oleh sesuatu faktor produksi. Keuntungan merupakan pembayaran kepada “keahlian keusahawanan”  yang disediakan oleh para pengusaha. Keahlian keusahawanan tersebut akan digunakan para pengusaha didalam membuat keputusan – keputusan berikut : (i) menentukan barang apa yang perlu diproduksikan dan dijual kepasar, dan berapa banyaknya, dan (ii) menentukan cara memproduksi yang terbaik dan kombinasi faktor – faktor produksi yang paling efesien dalam memproduksikan barang tersebut. Dengan demikian pada pokoknya dengan menggunakan keahlian keusahawanan yang dimilikinya, fungsi para pengusaha dalam proses produksi adalah menentukan cara yang paling efesien didalam menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat. Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh balas jasa dari jerih payahnya dalam bentuk keuntungan ekonomi atau keuntungan murni.

 

c.       Keuntungan adalah pembayaran ke atas resiko

Mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan ekonomi yang penuh dengan resiko. Tiak terdapat jaminan bahwa sesuatu usaha akan pasti berhasil. Setiap tahun banyak perusahaan baru yang muncul. Tetapi banyak pula perusahaan yang gulung tikar dan pemiliknya mengalami kerugian daam bentuk uang mau pun tenaga yang dikeluarkan. Maka, ditinjau dari sudut resiko yang dihadapi oleh setiapjenis usaha, keuntungan dipandang sebagai pembayaran untuk menghadapi resiko.

 

d.      Keuntungan sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi (pembaharuan)

Dalam perekonomian biasanya terdapat banyak perusahaan yang  menghasilkan barang  yang sejenis dan barang  yang tidak sejenis tetapi sifatnya sangat mendekati dan dapat menggantikan satu sama lain. Kegiatan perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan pembaharuan dalam managemen, pemasaran dan teknik memproduksi, pemegang peranan penting di dalam menjamin kesuksesan usaha tersebut. Dengan melakukan inovasi teknik memproduksi yang baru dapat diperkenalkan, mutu produksi dapat diperbaiki, ongkos produksi dturunkan lebih lanjut, dan barang baru diperkenalkan. Langkah – langkah seperti itu di satu pihak dapat menaikkan hasil penjualan dan dilain pihak menurunkan ongkos per unit produksi. Kedua – dua perubahan ini akan menaikan keuntungan persahaan. Dengan demikian keuntungan dapat pula dipandang sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi.

 

e.       Keuntungan adalah akibat kekuasaan monopoli

Sebagai akibatnya didalam pasar dari beberapa barang tertentu hanya terdapat beberapa perusahaan atau ia sendiri dari satu perusahaan saja. Terdapatnya kemungkinan unuk membatasi persaingan ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang melebihi normal didalam jangka panjang . keadaan ini dicapai oleh perusahaan – perusahaan tersebut dengan membatasi produksi dan menjamin agar tingkat harga adalah melebihi ongkos rata – rata. Kemungkinan untuk memperoleh keuntngan tersebut menyebabkan ahli – ahli ekonomi berpendapat bahwa keuntungan boleh pula dipandang sebagai pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  Kesimpulan

Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan tanah  dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bahagian pembayaran keatas sesuatu  factor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin dilakukan.

Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat bunga adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem. Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sector perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal lama yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah using.

keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukaan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh.

 

3.2  Saran dan Harapan

                       Dengan terselesainya makalah ini, penulis berharap kita semua dapat memahami bagaimana cara menghitung pendapatan nasional yang ada diindonesia.

          Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan karya tulis ini, penulis sangat berharap saran dan kritik demi kemajuan kita semua di masa yang akan datang.Semoga bermanfaat dan kami ucapkan terima kasih.