BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Didalam
membangun sebuah usaha, seorang entrepreneur atau yang sering kita sebut dengan
seorang wirausaha harus mampu membaca tempat yang palisng strategis untuk
menunjang kelangsungan usaha yang akan dibangun. Banyak Usaha Kecil Menengah
yang dibangun masyarakat tidak mampu bersaing dengan para pesaing dengan jenis
produk yang sama. Kekalahan dalam bersaing itu salah satu penyebabnya adalah
salah menetapkan tempat yang tepat yang sesuai dengan jenis usaha yang
dijalani. Sebagai contoh seorang wirausaha yang bergerak dibidang kuliner
seperti bakso membuka warung bakso didalam sebuah gang yang jarang dilalui oleh
kendaraan, sementara yang menjadi langganan warung bakso tersebut hanyalah
orang disekitar warung saja. Maka warung bakso tersebut akan mengalami kebangkrutan
karena akan kalah bersaing dengan warung bakso lain yang memiliki tempat usaha
yang lebih strategis misalnya tempat usaha di pinggir jalan raya.
Dalam
membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu
dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat
menentukan keberhasilan suatu usaha. Banyak hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang sangat
berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel.
Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat
bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Lokasi
juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan Anda sebagai
pemilik usaha. Bagi wirausahawan pemula, sebaiknya berhati-hati dalam
menentukan lokasi usaha, jangan sampai asal pilih lokasi.
Selain
penentuan lokasi, salah satu aspek yang juga dianggap penting dalam menjaga
agar usaha tetap berjalan dengan posisi keuangan yang profit adalah
merencanakan fasilitas usaha. Fasilitas usaha yang dimaksud berupa fasilitas
yang diberikan demi memuaskan para konsumen seperti fasilitas keamanan atau
security pada sebuah minimarket yang memberikan rasa aman kepada konsumen
sehingga konsumen tidak akan takut bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
seperti kemalingan dan lain sebagainya. Fasilitas usaha tidak hanya dari segi
keamanan saja, tetapi terdapat beberapa fasilitas usaha yang akan memberikan
dampak yang sangat positif didalam dunia usaha.
Suatu
usaha akan mampu bersaing bila mana pengusaha mampu meihat dan memilih tempat
atau lokasi usaha yang strategis demi menunjang kelancaran usahanya, selain itu
untuk membuat minat konsumen tidak berkurang atas produk maupun jasa yang kita
jual, seorang pengusaha harus bisa merencanakan fasilitas usahanya sebaik
mungkin. Oleh karena itu, penulis membuat makalah yang membahas tentang
“Memilih Lokasi Usaha dan Merencanakan Fasilitas Usaha”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, masalah-masalah yang akan dibahas akan dibahas adalah
sebagai berikut:
1. Apa faktor yang mempengaruhi pengusaha dalam
menentukan lokasi usaha?
2. Apa alasan pengusaha memilih lokasi bisnis dirumah?
3. Bagaiman merancang fasilitas fisik dalam usaha?
4. Bagaiman merancang toko penyalur?
5. Bagaimana menyusun atau melakukan penempatan
peralatan?
6. Apa keuntungan dalam memilih lokasi usaha yang
tepat?
7. Apa akibat jika salah memilih lokasi usaha?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai didalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengusaha
dalam menentukan lokasi usaha.
2. Untuk alasan pengusaha memilih lokasi bisnis dirumah.
3. Untuk mengetahui cara merancang fasilitas fisik
dalam usaha.
4. Untuk mengetahui cara merancang toko penyalur.
5. Untuk mengetahui menyusun atau melakukan penempatan
peralatan.
6. Untuk mengetahui keuntungan dalam memilih lokasi
usaha yang tepat.
7. Untuk mengetahui akibat jika salah memilih lokasi
usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Enam
Faktor Kunci Memilih Lokasi Usaha yang Ideal
Memilih lokasi usaha merupakan salah satu kegiatan
awal yang baru dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Lokasi merupakan
salah satu faktor penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi
perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Menentukan lokasi suatu
perusahaan/pabrik harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat
beroperasi/berproduksi dengan lancar, biaya operasi rendah, dan mungkin
perluasan pabrik atau tempat usaha dimasa yang akan datang.
Terdapat 6 (enam) faktor kunci dalam memilih lokasi
usaha yang ideal, antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Tersedianya sumber daya.
Tersedianya sumber daya, terutama bahan mentah
sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja sarana transportasi akan membantu pengusaha
dalam banyaak hal. Paling tidak, sumber daya tersebut dapat menghemat biaya,
sehingga produk dapat dibuat dengan biaya rendah yang pada akhirnya akan mampu
bersaing dengan produk para pesaing terdekatnya. Kedekatan dengan bahan mentah
disamping dapat menghemat biaya, juga akan memastikan kelangsungan hidup
perusahaan terjamin karena bahan baku tersedia melimpah dan dalam jangka
panjang dapat diandalkan. Tersedianya atau mudahnya memperoleh tenaga kerja
yang dibutuhkan akan menghemat dan menguntungkan perusahaan, sebab akan
meminimalkan tingkat absensi pegawai. Jika tenaga kerja harus diperileh dari
lokasi yang jauh dari perusahaan secara tidak langsung akan merugikan dari
pegawai itu tersendiri, terutama saat pulang pergi kekantor dan pulang ketempat
tinggalnya akan memerlukan waktu dan biaya yang signifikan. Tersedianya sarana
transportasi secara tidak langsung akan memberi keuntungan bagi perusahaan,
para karyawan maupun pelanggan terutama pada saat produk akan disalurkan
ketempat tujuan tidak terkendala sarana transportasi.
2.
Pilihan pribadi wirausahawan.
Pertimbangan pilihan dalam menentukan tempat usaha
disesuaikan dengan keinginan kuat wirausahawan itu sendiri. Misalnya, faktor
pertimbangan keuangan yang tidak memadai, sebaiknya memilih daerah diluar kota
dengan pertimbangan tanah yang relatif murah, sehingga dengan mdal terbatas
mampu membeli tempat usaha yang lebih luas diluar kota. Dapat pula menghemat
pengeluaran yang umumnya untuk biaya sewa rumah bagi pegawainya juga jauh lebih
murah, biaya hidup juga lebih murah sehingga pegawainya dapat digaji lebih
kecil, upah buruh diluar kota juga relatif kecil bila dibandingkan dengan di
DKI Jakarta, sehingga biaya eksploitasi perusahaan dapat dihemat. Pilihan atau
pertimbangan lain, misalnya memilih lokasi usaha didaerah puncakatau daerah
wisata lain, seperti memilih tempat usaha dipulau bali, sehingga taerget
konsumen atas produk/jasa yang kita jual, tidak hanya ditujukan pada wisatawan
domestik atau lokal, tetapi dapat juga ditujukan kepada caolon pembeli
wisatawan asing.
3.
Pertimbangan gaya hidup keluarga.
Wirausahawan memilih gaya hidup dengan focus
semata-mata lebih meningkatkan keharmonisan rumah tangga atau keluarga daripada
kepentingan bisnis. Keluarga menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tempat
usaha. Artinya, tenaga, pikiran, waktu dan lain-lain diperuntukan bagi keutuhan
dan keharmonisan keluarganya, bukan seluruh daya upaya hanya untuk kepentingan
bisnis semata.
4.
Kemudahan dalam mencapai konsumen.
Seorang pengusaha dalam menentukan tempat usaha
berorientasi pada pasar (pusat konsentrasi para konsumen berada). Pasar atau
tempat penjualan menjadi prioritas dalam mempertimbangkan sukses bisnisnya.
5.
Kondisi lingkungan bisnis.
Seorang pengusaha memilih lokasi dengan lingkungan
bisnis bertumbuh dan berkembang dan juga sebagai tempat atau sentra bisnis.
Sebagai contoh, pilihlah tempat usaha didaerah Glodok, Kelapa Gading, Tanah
Abang dan sebagainya, atau bila ingin mendirikan pabrik pilihlah suatu daerah
dilingkunag kawasan industri. Contohnya memilih lokasi kawasan industri Pulo
Gadung, Jakarta timur dan sekitarnya. Intinya adalah kondisi lingkungan bisnis
menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi usaha. Dengan memiliki
lokasi usaha ditempat ini, pengusaha tidak lagi memikirkan lagi sarana dan
prasarana, baik bagi perusahaannya maupun bagi para pegawainya. Dilingkungan
bisnis, biasanya pemerintah sudah membangun sarana dan prasarana lainnya yang
memadai, seperti tersedianyaa rumah sakit, perumahan, sekolahan, tempat ibadah,
tempat olah raga, pembangkit listrik, bahkan dibangun mall ataupuh hypermarket
untuk sentra belanja dan sebagainya.
6.
Tersedianya tempat dan biaya.
Untuk menentukan usahanya, seorang pengusaha telah
menyediakan tempat tinggal, demikian juga biayanya, sehingga ia dapat memilih
jenis usaha yang akan dijalankan dengan memiliki tempat dan biaya tersebut.
2.2 Bisnis Bertempat di Rumah
Terdapat beberapa alasan untuk memilih lokasi usaha
yang bertempat di rumah, yaitu:
1.
Pertimbangan keuangan
Pertimbangan keuangan yang dimaksud adalah dapat
menghemat pengeluaran, baik untuk keperluan sewa tempat maupun menghemat biaya
transportasi, menghemat tenaga, menghemat waktu dan lain sebagainya.
2.
Pertimbangan gaya hidup keluarga
Misalnya anak terjamin didalam pengawasan
pendidikannya, antar-jemput kesekolah dapat dilakukan sendiri. Hubungan
komunikasi suami istri dan anak-anak jauh lebih intensif., biaya makan tidak
harus dikeluarkan dengan mahal sebab dapat makan pagi, siang dan sore bersama
keluarga dirumah dan lain sebagainya.
Untuk menghidari konflik kepentingan antara bisnis
dan keluarga, maka perlu menetapkan batas ruang rumah untuk kepentingan
keluarga dan batas rumah untuk kepentingan bisnis, dan pemisahan juga antara
pemakaian telephon, gas, listrik air dan lain sebagainya untuk kepentingan
keluarga dan kepentingan operasional bisnis. Dengan cara pemisahan ini, maka
rugi laba perusahaan dapat di analisis dengan mudah.
Bisnis yang bertempat dirumah memiliki tantangan
tersendiri didalam bisnis tersebut, tantangan tersebut terdiri dari dua hal
yaitu:
1.
Image atau citra bisnis.
Bila terjadi kontak telephon dari seorang pelanggan
tetapi anak kecil yang menjawab telepon tersebut, maka citra bisnis dimata
pelanggan tidak profesional. Demikian halnya ruang usaha untuk menerima tamu
yang relatif sempit membuat citra bisnis kurang menunjukan bonafiditasnya.
2.
Pertimbangan hukum.
Adanya peraturan pemerintah pusat atau pemerintah
daerah tertentu yang membatasi tempat tinggal dan kantor mungkin akan dapat
mengagnggu kelangsungan hidup usaha atau perusahaan.
Bisnis yang bertempat dirumah akan sangat terbantu
dengan adanya kemajuan dibidang teknologi, misalnya internet, telepon,
computer, mesin faks dan lain sebagainya.
2.3
Merancang Fasilitas Fisik
Dalam merancang sebuah fasilitas fisik, sebaiknya
mempertimbangkas persyaratan fungsional dan tata letak fasilitas fisik,
seperti:
1.
Perhatikan
persyaratan fungsional berikut:
a.
Keamanan.
Dalam merancang fasilitas fisik, sebaiknya faktor
keamanan bagi para pihak atau pemangku kepentingan menjadi perhatian utama.
Jangan sampai membangun sebuah fasilitas fisik yang dapat membahayakan bagi
para pengguna atau pihak yang berkepentingan. Misalnya, apakah pembuangan
sampah, limbah dan asap pabrik membahayakan bagi masyarakat sekitarnya atau
tidak. Bila membahayakan bagi lingkungan tentu kelangsungan hidup perusahaan
akan dapat terganggu, sebab protes warga akan membawa dampak adanya kemungkinan
perusahaan ditutup.
b.
Kenyamanan.
Dalam merancang suatu fasilitas fisik, sebaiknya
mempertimbangkan faktor kenyamanan.
c.
Kenyamanan.
Demikian halnya faktor keindahan, dalam merancang
suatu fisik, sebaiknya diusahakan agar diupayakan untuk indah dipandang oleh
siapapun
2.
Rancangan
pabrik:
a.
Pemilihan ruangan produksi.
Pemilihan ruang produksi yang akan disusun dengan
menggunakan pola garis lurus, huruf U atau berdasarkan jam berjalan (berputar)
searah jarum jam akan memudahkan penerimaan bahan baku dan proses distribusi
atau pengiriman produknya.
b.
Pengelompokan mesin
Menegelompokan mesin-mesin serupa atau mesin-mesin
yang penempatannya didasarkan pada proses atau tahapan, ditempatkan dalam suatu
ruangan.
2.4
Rancangan Toko Penyalur
Dalam merancang sebuah took penyalur dapat dipilih
pola-pola berikut ini:
1.
Pola jaringan
(gird pattern)
Pola jaringan adalah pola blok yang memberikan
pembukaan barang dagangan dan memudahkan pengamanan dan kebersihan.
2.
Pola aliran
bebas (free flow pattern)
Pola aliran bebas adalah memberikan fisualisasi
barang dan kebebasan bergerak bagi konsumen atau pengunjung.
3.
Pola swalayan
(self service layout)
Pola swalayan adalah pemberian akses langsung pada
barang dagangan.
2.5
Penempatan Peralatan
1.
Peralatan pabrik
a. Peralatan umum: mesin yang memiliki berbagai fungsi
dalam proses produksi, sebaiknya dileyakan di lokasi yang strategis atau
dipusat (senter) aktivitas diseluruh bidang-bidang yang ada.
b. Peralatan khusus: mesin yang didesain khusus untuk
menjalankan fungsi-fungsi khusus dalam proses produksi sebaiknya diletakan pada
tempat yang tidak mengganggu peralatan umum.
2.
Peralatan kantor
a. Permanen: penempatan lemari, kursi, meja dan
sebagainya ditempat yang relatif permanen.
b. Berkaitan dengan teknologi: mesin fax, photocopy,
telepon, computer dan lain-lain sebaiknya ditempatkan pada pusat (senter) atau
ditengah-tengah, sehingga penghematan gerak dan waktu dapat dipersingkat.
2.6
Keuntungan Memilih Lokasi Usaha yang Tepat
Jika kita dapat memilih lokasi usaha yang tepat,
maka perusahaan akan mampu:
1.
Melayani
konsumen dengan memuaskan;
2.
Mendapatkan
bahan mentah yang cukup mudah dan berkesinambungan dengan harga yang layak atau
memuaskan;
3.
Mendapatkan
tenaga kerja yang cukup;
4.
Memungkinkan
perluasan usaha atau perusahaan dikemudian hari.
2.7
Akibat Salah Memilih Lokasi
Beberapa akibat apabila kita salah dalam memilih
lokasi usaha adalah rendahnya pendapatan operasi yang mungkin akan menyebabkan
terjadi hal-hal seperti berikut:
1.
Tinggi biaya
transportasi yang harus dikeluarkan;
2.
Kekurangan
tenaga kerja yang kita butuhkan;
3.
Kehilangan
kesempatan dalam bersaing;
4.
Tidak cukupnya
bahan baku yang tersedia;
5.
Kemungkinan
kesulitan dalam pengembangan usaha;
6.
Lebih fatal lagi
bisa jadi perusahaan bisa tutup atau bangkrut lokasi yang kita pilih tidak
strategis.
2.8
Alasan (Evaluasi) Perubahan Lokasi (Relokasi) Usaha
Ada beberapa alasan untuk melakukan evaluasi atas
lokasi usaha yang kita pilih, yaitu:
1.
Berpindahnya
pusat kegiatan bisnis sebelumnya;
2.
Berubahnya adat
kebiasaan masyarakat;
3.
Berpindahnya
konsentrasi pemukiman penduduk;
4.
Adanya jaringan
komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik;
5.
Menungkatkan
kapasitas produksi perusahaan;
6.
Lokasi
sebelumnya digusur oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah karena akan digunakan
untuk kepentingan umum;
7.
Dilakukannya
relokasi karena tidak sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
2.9
Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih
Lokasi Usaha
Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi usaha diantaranya:
1. Faktor primer
a.
Letak pasar;
b.
Letak sumber
bahan baku;
c.
Ketersediaan
tenaga kerja;
d.
Ketersediaan
tenaga listrik;
e.
Ketersediaan air;
f.
Fasilitas
pengankutan;
2. Faktor sekunder
a.
Fasilitas
perumahan, pendidikan, perbelanjaan dan telekomunikasi;
b.
Pelayanan
kesehatan, keamanan dan pencegahan atau pemadam kebakaran;
c.
Peraturan
pemerintah daerah setempat;
d.
Sikap masyarakat;
e.
Peraturan
lingkungan hidup;
f.
Biaya atau izin
mendirikan bangunan;
g.
Tempat parker;
h.
Saluran
pembuangan limbah;
i.
Kemungkinan
perluasan;
j.
Karakteristik
tanah;
k.
Lebar jalan.
Dari faktor primer dan sekunder tersebut tentu tidak
berlaku seluruh produk dan jasa hal tersebut dikarenakan mungkin untuk produk
dan jasa tertentu faktor primer dapat diabaikan, tetapi justru faktor sekunder
yang menjadi pertimbangan utama.
Dalam memilih suatu usaha sering kali disesuaikan
dengan ciri-ciri barang dan jasa yang akan dijadikan sebagai bidang bisnis,
seperti yang tertera pada table 12.1
Tabel 2.1
ciri-ciri barang dan jasa
Ciri-ciri
barang
|
Ciri-ciri
jasa
|
1. Produk
berwujud
2. Produk
dapat dijual kembali
3. Produk
dapat disimpan
4. Produk
biasanya terpisah dari konsumsi
5. Beberapa
aspek mutu dapat diukur
6. Penjualan
berbeda dari produksi
7. Interaksi
dengan pelanggan rendah
8. Produk
dapat diangkut
9. Tempat
fasilitas penting untuk biaya
10. Mudah
melakukan otomasi
11. Penerimaan
terutama dihasilkan dari produknya
|
1. Produk
tidak berwujud
2. Jasa
sulit dijual kembali
3. Banyak
jasa tidak dapat disimpan
4. Produksi
dan konsumsi dapat terjadi secara simultan
5. Banyak
aspek mutu jasa sulit diukur
6. Penjualan
menjadi bagian dari jasa
7. Interaksi
pelanggan tinggi
8. Penyedia,
bukan produk, dapat diangkut
9. Tempat
fasilitas penting untuk kontak dengan pelanggan
10. Sulit
dilakukan otomasi
11. Penerimaan
terutama dihasilkan dari kumpulan jasa
|
2.10
Metode Pemilihan Lokasi Usaha
Beberapa metode dalam memilih lokasi
usaha/perusahaan, antara lain :
2.10.1 Metode Rating
Suatu pendekatan umum yang berguna untuk
mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternative lokasi. Dengan prosuder
perhitungan sebagai berikut:
1.
Tentukan faktor
– faktor relevan, misalnya lokasi pasar, bahan baku, sumber air, dan lain-lain
yang disesuaikan dengan jenis yang akan dipilih.
2.
Berikan Bobot (B) kepada setiap faktor yang
menunjukkan tingkat kepentingannya terhadap faktor-faktor lain.total bobot untuk
semua faktor adalah 1 atau 100 persen.
3.
Tentukan skala
penilaian terhadap semua faktor.
4.
Berikanlah Nilai (N) pada setiap alternative
lokasi. Lokasi yang dianggap terbaik harus diberikan nilai maksimal atau
tertinggi, sedangkan alternative lokasi lainnya mendapat nilai yang proposional
dibandingkan alternative terbaik tadi.
5.
Kalikan bobot
dengan nilai untuk setiap faktor, dan jumlahkan untuk setiap alternative
lokasi.
6.
Lokasi dengan
total nilai tertimbang yang terbesar adalah yang sebaliknya dipilih.
Metode ini, menentukan bobot (B), skala penilaian,
Nilai (N) pada setiap alternative lokasiusaha sangat ditentukan oleh pengusaha
itu sendiri, tidak sekedar melakukan plot, tetapi ada pertimbangan-pertimbangan
tertentu, minimal dengan membandingkan apakah produk tersebut dilokasi tersebut
telah melimpah atau jenuh.
Table 2.2 metode
rating
Faktor
|
Bobot
(B)
(%)
|
Lokasi
A
|
Lokasi
B
|
||
Nilai
N
|
B
x
N
|
Nilai
|
B
x N
|
||
Letak pasar
|
25
|
100
|
25,00
|
95
|
23,75
|
Letak bahan baku
|
21
|
95
|
19,95
|
100
|
21,00
|
Tenaga kerja
|
21
|
85
|
17,85
|
90
|
18,90
|
Tenaga listrik
|
14
|
88
|
12,32
|
90
|
12,60
|
Ketersediaan air
|
9
|
90
|
8,10
|
95
|
8,55
|
Prasarana umum
|
5
|
80
|
4,00
|
85
|
4,25
|
Kemungkinan perluasan
|
5
|
90
|
4,50
|
90
|
4,50
|
TOTAL
|
100
|
91,72
|
93,55
|
Dari table 2.2 tersebut, lokasi usaha yang kita
pilih adalah lokasi B
2.10.2
Metode Analisis Biaya
Metode analisis volume biaya (cost volume analysis method) menekankan kepada faktor biaya dalam
memilih suatu lokasi, yaitu dengan membandingkan total biaya produksi dari
berbagai alternative lokasi. Analisis dapat dilakukan secara numeris ataupun
secara grafis.
Dengan asumsi: biaya tetap dianggap konstan untuk range
volume tertentu, biaya variable dianggap linier, tingkat produksi yang
dikehendaki diketahui, berlaku hanya untuk satu jenis produk saja. Prosedur
penghitungan sebagai berikut:
1.
Tentukan jumlah
biaya tetap dan biaya variable untuk setiap alternative lokasi;
2.
Plot garis total
biaya untuk setiap alternative pada grafik yang sama;
3.
Pilih
alternative lokasi yang jumlah biaya total terendah untuk tingkat volume
produksi yang dikehendaki (tertentu).
Dalam metode ini yang harus diperhatikan adalah
ketelitian dalam melakukan penghitungan berbagai jenis biaya secara tepat atau
minimal mendekati, juga asumsi-asumsi yang dipakai harus mendakati dengan
kenyataannya atau asumsi-asumsi yang dirumuskan. Penghitungan hanya berlaku
untuk satu produk saja, bila multi produk, metode ini cukup sulit dilakukan
bagi seorang pengusaha untuk menentukan lokasi usaha yang ideal.
Table 2.3 metode
analisis volume biaya
Lokasi
Alternatif
|
Biaya
Tetap
per
Bulan
|
Biaya
Variabe
per
Bulan
|
Total
Biaya
per
Bulan
|
Jakarta Utara
|
$ 60.000
|
$ 45
|
$ 150.000
|
Jakarta Pusat
|
$ 110.000
|
$ 25
|
$ 160.000
|
Jakarta Timur
|
$ 30.000
|
$ 75
|
$ 180.000
|
Total produksi sebesar 2.000 unit. Berdasarkan table
2.3. wilayah Jakarta Utara adalah pilihan sebagai lokasi yang paling tepat
berdasarkan metode ini.
2.10.3
Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi (center gravity approach) digunakan untuk memilih sebuah lokasi yang
dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada
atau berbagai fasilitas teridentifikasi ada. Pendekatan ini dimulai dengan membuat
suatu peta dari tempat-tempat yang akan dituju dengan memilih suatu titik dari
mana saja sebagai titik pusat koordinat.
Jarak dari satu tempat ketempat lain diasumsikan
berupa garis lurus, dan biaya distribusi per unit barang per kilometer dianggap
sama. Hal yang harus dipertimbangkan didalam metode ini adalah berapa besar
penyimpangan atau devisa yang terjadi, sebab kenyataannya pada lokasi tertentu
sangat dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas didaerah itu, misalnya dalam
memprediksi waktu untuk mencapai lokasi sering kali tidak tepat karena mungkin
dilokasi itu ada pasar, sekolah, rumah sakit dan lain-lain yang pada
waktu-waktu tertentu akan sulit untuk memproyeksikan waktu menuju lokasi usaha.
Artinya, asumsi waaktu sulit diprediksi bila dikaitkan dengan jarak yang
ditempuh. Jadi, metode garis gravitasi, untuk menentukan lokasi usaha harus
dilakukan tes lapangan terlebih dahulu.
2.10.4
Metode Transportasi
Metode transportasi pada prinsipnya mencari nilai
optimal yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan pemenuhan permintaan dan
penawaran dengan biaya transportasi yang terendah. Dengan menggunakan metode
ini juga dapat diperoleh suatu alokasi yang dapat meminimumkan total biaya
transportasi atau total waktu pengiriman.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Terdapat enam
faktor kunci dalam pemilihan lokasi usaha:
a.
Tersedianya
sumber daya;
b.
Pilihan pribadi
wirausahawan;
c.
Pertimbangan
gaya hidup keluarga;
d.
Kemudahan dalam
mencapai konsumen;
e.
Kondisi lingkungan
bisnis;
f.
Tersedianya
tempat dan biaya.
2.
Alasan melakukan
bisnis yang bertempat tinggal dirumah adalah pertimbangan keuangan dan
pertimbangan gaya hidup keluarga.
3.
Dalam merancang
fasilitas fisik demi menjamin keberlangsungan hidup perusahaan, seorang
pengusaha harus mempertimbangkan persyaratan fungsional dan tata letak
fasilitas fisik perusahaan tersebut.
4.
Dalam merancang
toko penyalur, terdapat tiga pola yang bisa digunakan, yaitu pola jaringan,
pola aliran bebas dan pola swalayan.
5.
Dalam penempatan
peralatan, peralatan dibedakan menjadi dua yaitu peralatan kantor dan peralatan
pabrik. Dimana peralatan pabrik terdiri dari peralatan umum yang sering
digunakan dan peralatan khusus, sementara pada peralatan kantor terdapat
peralatan yang bersifat permanen dan peralatan yang berkaitan dengan teknologi.
Dimana semua jenis peralatan tersebut ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan
tidak mengganggu fungsional peralatan lain.
6.
Didalam
menentukan lokasi usaha, terdapat beberapa keuntungan yang didapat oleh pengusaha
bila pemilihan lokasi usaha dilakukan dengan tepat, yaitu melayani konsumen
dengan memuaskan, mendapatkan bahan mentah yang cukup mudah, mendapatkan tenaga
kerja yang cukup, memungkinkan perluasan usaha.
7.
Didalam
menentukan lokasi usaha, terdapat beberapa kerugian yang didapat oleh pengusaha
bila salah dalam pemilihan lokasi usaha, yaitu tingginya biaya transportasi
yang dikeluarkan, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam
bersaing, susah mendapat bahan baku.
3.1
Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan diatas, penulis
memberikan sedikit saran bagi para pengusaha baik yang sudah terjun didalam
usaha tersebut maupun yang masih dalam proses pembuatan usaha baru agar
mempertimbangkan atau memikirkan secara matang tempat yang paling strategis
untuk usaha tersebut, karena dengan tempat yang strategis tersebut pengusaha
mampu memaksimalkan keuntungan sebesar mungkin dan meminimumkan biaya yang
dikeluarkan. Selain itu pengusaha juga harus memperhitungkan masalah fasilitas
fisik dari perusahaannya apakah dapat mengganggu khidupan warga sekitar maupun
lingkungan atau tidak, karena fasilitas fisik perusahaan yang tepat guna mampu
menjaga keberlangsungan perusahaan tersebut tanpa menimbulkan masalah yang
tidak diduga oleh pengusaha.
DAFTAR PUSTAKA