Kamis, 07 Agustus 2014

Proposal Usaha (Bussines Planing)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang Masalah
Didalam membangun sebuah usaha, seorang entrepreneur atau yang sering kita sebut dengan seorang wirausaha harus mampu membaca tempat yang palisng strategis untuk menunjang kelangsungan usaha yang akan dibangun. Banyak Usaha Kecil Menengah yang dibangun masyarakat tidak mampu bersaing dengan para pesaing dengan jenis produk yang sama. Kekalahan dalam bersaing itu salah satu penyebabnya adalah salah menetapkan tempat yang tepat yang sesuai dengan jenis usaha yang dijalani. Sebagai contoh seorang wirausaha yang bergerak dibidang kuliner seperti bakso membuka warung bakso didalam sebuah gang yang jarang dilalui oleh kendaraan, sementara yang menjadi langganan warung bakso tersebut hanyalah orang disekitar warung saja. Maka warung bakso tersebut akan mengalami kebangkrutan karena akan kalah bersaing dengan warung bakso lain yang memiliki tempat usaha yang lebih strategis misalnya tempat usaha di pinggir jalan raya.
Dalam membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga kenyamanan Anda sebagai pemilik usaha. Bagi wirausahawan pemula, sebaiknya berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha, jangan sampai asal pilih lokasi.
Selain penentuan lokasi, salah satu aspek yang juga dianggap penting dalam menjaga agar usaha tetap berjalan dengan posisi keuangan yang profit adalah merencanakan fasilitas usaha. Fasilitas usaha yang dimaksud berupa fasilitas yang diberikan demi memuaskan para konsumen seperti fasilitas keamanan atau security pada sebuah minimarket yang memberikan rasa aman kepada konsumen sehingga konsumen tidak akan takut bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kemalingan dan lain sebagainya. Fasilitas usaha tidak hanya dari segi keamanan saja, tetapi terdapat beberapa fasilitas usaha yang akan memberikan dampak yang sangat positif didalam dunia usaha.
Suatu usaha akan mampu bersaing bila mana pengusaha mampu meihat dan memilih tempat atau lokasi usaha yang strategis demi menunjang kelancaran usahanya, selain itu untuk membuat minat konsumen tidak berkurang atas produk maupun jasa yang kita jual, seorang pengusaha harus bisa merencanakan fasilitas usahanya sebaik mungkin. Oleh karena itu, penulis membuat makalah yang membahas tentang “Memilih Lokasi Usaha dan Merencanakan Fasilitas Usaha”.

1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang akan dibahas akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.      Apa faktor yang mempengaruhi pengusaha dalam menentukan lokasi usaha?
2.      Apa alasan pengusaha memilih lokasi bisnis dirumah?
3.      Bagaiman merancang fasilitas fisik dalam usaha?
4.      Bagaiman merancang toko penyalur?
5.      Bagaimana menyusun atau melakukan penempatan peralatan?
6.      Apa keuntungan dalam memilih lokasi usaha yang tepat?
7.      Apa akibat jika salah memilih lokasi usaha?

1.3              Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai didalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengusaha dalam menentukan lokasi usaha.
2.      Untuk alasan pengusaha memilih lokasi bisnis dirumah.
3.      Untuk mengetahui cara merancang fasilitas fisik dalam usaha.
4.      Untuk mengetahui cara merancang toko penyalur.
5.      Untuk mengetahui menyusun atau melakukan penempatan peralatan.
6.      Untuk mengetahui keuntungan dalam memilih lokasi usaha yang tepat.
7.      Untuk mengetahui akibat jika salah memilih lokasi usaha.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Enam Faktor Kunci Memilih Lokasi Usaha yang Ideal
Memilih lokasi usaha merupakan salah satu kegiatan awal yang baru dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Lokasi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Menentukan lokasi suatu perusahaan/pabrik harus dilakukan sebaik mungkin agar dapat beroperasi/berproduksi dengan lancar, biaya operasi rendah, dan mungkin perluasan pabrik atau tempat usaha dimasa yang akan datang.
Terdapat 6 (enam) faktor kunci dalam memilih lokasi usaha yang ideal, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Tersedianya sumber daya.
Tersedianya sumber daya, terutama bahan mentah sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja sarana transportasi akan membantu pengusaha dalam banyaak hal. Paling tidak, sumber daya tersebut dapat menghemat biaya, sehingga produk dapat dibuat dengan biaya rendah yang pada akhirnya akan mampu bersaing dengan produk para pesaing terdekatnya. Kedekatan dengan bahan mentah disamping dapat menghemat biaya, juga akan memastikan kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena bahan baku tersedia melimpah dan dalam jangka panjang dapat diandalkan. Tersedianya atau mudahnya memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan akan menghemat dan menguntungkan perusahaan, sebab akan meminimalkan tingkat absensi pegawai. Jika tenaga kerja harus diperileh dari lokasi yang jauh dari perusahaan secara tidak langsung akan merugikan dari pegawai itu tersendiri, terutama saat pulang pergi kekantor dan pulang ketempat tinggalnya akan memerlukan waktu dan biaya yang signifikan. Tersedianya sarana transportasi secara tidak langsung akan memberi keuntungan bagi perusahaan, para karyawan maupun pelanggan terutama pada saat produk akan disalurkan ketempat tujuan tidak terkendala sarana transportasi.
2.      Pilihan pribadi wirausahawan.
Pertimbangan pilihan dalam menentukan tempat usaha disesuaikan dengan keinginan kuat wirausahawan itu sendiri. Misalnya, faktor pertimbangan keuangan yang tidak memadai, sebaiknya memilih daerah diluar kota dengan pertimbangan tanah yang relatif murah, sehingga dengan mdal terbatas mampu membeli tempat usaha yang lebih luas diluar kota. Dapat pula menghemat pengeluaran yang umumnya untuk biaya sewa rumah bagi pegawainya juga jauh lebih murah, biaya hidup juga lebih murah sehingga pegawainya dapat digaji lebih kecil, upah buruh diluar kota juga relatif kecil bila dibandingkan dengan di DKI Jakarta, sehingga biaya eksploitasi perusahaan dapat dihemat. Pilihan atau pertimbangan lain, misalnya memilih lokasi usaha didaerah puncakatau daerah wisata lain, seperti memilih tempat usaha dipulau bali, sehingga taerget konsumen atas produk/jasa yang kita jual, tidak hanya ditujukan pada wisatawan domestik atau lokal, tetapi dapat juga ditujukan kepada caolon pembeli wisatawan asing.
3.      Pertimbangan gaya hidup keluarga.
Wirausahawan memilih gaya hidup dengan focus semata-mata lebih meningkatkan keharmonisan rumah tangga atau keluarga daripada kepentingan bisnis. Keluarga menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tempat usaha. Artinya, tenaga, pikiran, waktu dan lain-lain diperuntukan bagi keutuhan dan keharmonisan keluarganya, bukan seluruh daya upaya hanya untuk kepentingan bisnis semata.
4.      Kemudahan dalam mencapai konsumen.
Seorang pengusaha dalam menentukan tempat usaha berorientasi pada pasar (pusat konsentrasi para konsumen berada). Pasar atau tempat penjualan menjadi prioritas dalam mempertimbangkan sukses bisnisnya.
5.      Kondisi lingkungan bisnis.
Seorang pengusaha memilih lokasi dengan lingkungan bisnis bertumbuh dan berkembang dan juga sebagai tempat atau sentra bisnis. Sebagai contoh, pilihlah tempat usaha didaerah Glodok, Kelapa Gading, Tanah Abang dan sebagainya, atau bila ingin mendirikan pabrik pilihlah suatu daerah dilingkunag kawasan industri. Contohnya memilih lokasi kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta timur dan sekitarnya. Intinya adalah kondisi lingkungan bisnis menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi usaha. Dengan memiliki lokasi usaha ditempat ini, pengusaha tidak lagi memikirkan lagi sarana dan prasarana, baik bagi perusahaannya maupun bagi para pegawainya. Dilingkungan bisnis, biasanya pemerintah sudah membangun sarana dan prasarana lainnya yang memadai, seperti tersedianyaa rumah sakit, perumahan, sekolahan, tempat ibadah, tempat olah raga, pembangkit listrik, bahkan dibangun mall ataupuh hypermarket untuk sentra belanja dan sebagainya.
6.      Tersedianya tempat dan biaya.
Untuk menentukan usahanya, seorang pengusaha telah menyediakan tempat tinggal, demikian juga biayanya, sehingga ia dapat memilih jenis usaha yang akan dijalankan dengan memiliki tempat dan biaya tersebut.
2.2       Bisnis Bertempat di Rumah
Terdapat beberapa alasan untuk memilih lokasi usaha yang bertempat di rumah, yaitu:
1.      Pertimbangan keuangan
Pertimbangan keuangan yang dimaksud adalah dapat menghemat pengeluaran, baik untuk keperluan sewa tempat maupun menghemat biaya transportasi, menghemat tenaga, menghemat waktu dan lain sebagainya.
2.      Pertimbangan gaya hidup keluarga
Misalnya anak terjamin didalam pengawasan pendidikannya, antar-jemput kesekolah dapat dilakukan sendiri. Hubungan komunikasi suami istri dan anak-anak jauh lebih intensif., biaya makan tidak harus dikeluarkan dengan mahal sebab dapat makan pagi, siang dan sore bersama keluarga dirumah dan lain sebagainya.
Untuk menghidari konflik kepentingan antara bisnis dan keluarga, maka perlu menetapkan batas ruang rumah untuk kepentingan keluarga dan batas rumah untuk kepentingan bisnis, dan pemisahan juga antara pemakaian telephon, gas, listrik air dan lain sebagainya untuk kepentingan keluarga dan kepentingan operasional bisnis. Dengan cara pemisahan ini, maka rugi laba perusahaan dapat di analisis dengan mudah.
Bisnis yang bertempat dirumah memiliki tantangan tersendiri didalam bisnis tersebut, tantangan tersebut terdiri dari dua hal yaitu:
1.      Image atau citra bisnis.
Bila terjadi kontak telephon dari seorang pelanggan tetapi anak kecil yang menjawab telepon tersebut, maka citra bisnis dimata pelanggan tidak profesional. Demikian halnya ruang usaha untuk menerima tamu yang relatif sempit membuat citra bisnis kurang menunjukan bonafiditasnya.
2.      Pertimbangan hukum.
Adanya peraturan pemerintah pusat atau pemerintah daerah tertentu yang membatasi tempat tinggal dan kantor mungkin akan dapat mengagnggu kelangsungan hidup usaha atau perusahaan.
Bisnis yang bertempat dirumah akan sangat terbantu dengan adanya kemajuan dibidang teknologi, misalnya internet, telepon, computer, mesin faks dan lain sebagainya.
2.3              Merancang Fasilitas Fisik
Dalam merancang sebuah fasilitas fisik, sebaiknya mempertimbangkas persyaratan fungsional dan tata letak fasilitas fisik, seperti:
1.      Perhatikan persyaratan fungsional berikut:
a.       Keamanan.
Dalam merancang fasilitas fisik, sebaiknya faktor keamanan bagi para pihak atau pemangku kepentingan menjadi perhatian utama. Jangan sampai membangun sebuah fasilitas fisik yang dapat membahayakan bagi para pengguna atau pihak yang berkepentingan. Misalnya, apakah pembuangan sampah, limbah dan asap pabrik membahayakan bagi masyarakat sekitarnya atau tidak. Bila membahayakan bagi lingkungan tentu kelangsungan hidup perusahaan akan dapat terganggu, sebab protes warga akan membawa dampak adanya kemungkinan perusahaan ditutup.
b.      Kenyamanan.
Dalam merancang suatu fasilitas fisik, sebaiknya mempertimbangkan faktor kenyamanan.
c.       Kenyamanan.
Demikian halnya faktor keindahan, dalam merancang suatu fisik, sebaiknya diusahakan agar diupayakan untuk indah dipandang oleh siapapun
2.      Rancangan pabrik:
a.       Pemilihan ruangan produksi.
Pemilihan ruang produksi yang akan disusun dengan menggunakan pola garis lurus, huruf U atau berdasarkan jam berjalan (berputar) searah jarum jam akan memudahkan penerimaan bahan baku dan proses distribusi atau pengiriman produknya.
b.      Pengelompokan mesin
Menegelompokan mesin-mesin serupa atau mesin-mesin yang penempatannya didasarkan pada proses atau tahapan, ditempatkan dalam suatu ruangan.
2.4              Rancangan Toko Penyalur
Dalam merancang sebuah took penyalur dapat dipilih pola-pola berikut ini:
1.      Pola jaringan (gird pattern)
Pola jaringan adalah pola blok yang memberikan pembukaan barang dagangan dan memudahkan pengamanan dan kebersihan.
2.      Pola aliran bebas (free flow pattern)
Pola aliran bebas adalah memberikan fisualisasi barang dan kebebasan bergerak bagi konsumen atau pengunjung.
3.      Pola swalayan (self service layout)
Pola swalayan adalah pemberian akses langsung pada barang dagangan.
2.5              Penempatan Peralatan
1.      Peralatan pabrik
a.       Peralatan umum: mesin yang memiliki berbagai fungsi dalam proses produksi, sebaiknya dileyakan di lokasi yang strategis atau dipusat (senter) aktivitas diseluruh bidang-bidang yang ada.
b.      Peralatan khusus: mesin yang didesain khusus untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus dalam proses produksi sebaiknya diletakan pada tempat yang tidak mengganggu peralatan umum.
2.      Peralatan kantor
a.       Permanen: penempatan lemari, kursi, meja dan sebagainya ditempat yang relatif permanen.
b.      Berkaitan dengan teknologi: mesin fax, photocopy, telepon, computer dan lain-lain sebaiknya ditempatkan pada pusat (senter) atau ditengah-tengah, sehingga penghematan gerak dan waktu dapat dipersingkat.
2.6              Keuntungan Memilih Lokasi Usaha yang Tepat
Jika kita dapat memilih lokasi usaha yang tepat, maka perusahaan akan mampu:
1.      Melayani konsumen dengan memuaskan;
2.      Mendapatkan bahan mentah yang cukup mudah dan berkesinambungan dengan harga yang layak atau memuaskan;
3.      Mendapatkan tenaga kerja yang cukup;
4.      Memungkinkan perluasan usaha atau perusahaan dikemudian hari.
2.7              Akibat Salah Memilih Lokasi
Beberapa akibat apabila kita salah dalam memilih lokasi usaha adalah rendahnya pendapatan operasi yang mungkin akan menyebabkan terjadi hal-hal seperti berikut:
1.      Tinggi biaya transportasi yang harus dikeluarkan;
2.      Kekurangan tenaga kerja yang kita butuhkan;
3.      Kehilangan kesempatan dalam bersaing;
4.      Tidak cukupnya bahan baku yang tersedia;
5.      Kemungkinan kesulitan dalam pengembangan usaha;
6.      Lebih fatal lagi bisa jadi perusahaan bisa tutup atau bangkrut lokasi yang kita pilih tidak strategis.
2.8              Alasan (Evaluasi) Perubahan Lokasi (Relokasi) Usaha
Ada beberapa alasan untuk melakukan evaluasi atas lokasi usaha yang kita pilih, yaitu:
1.      Berpindahnya pusat kegiatan bisnis sebelumnya;
2.      Berubahnya adat kebiasaan masyarakat;
3.      Berpindahnya konsentrasi pemukiman penduduk;
4.      Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik;
5.      Menungkatkan kapasitas produksi perusahaan;
6.      Lokasi sebelumnya digusur oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah karena akan digunakan untuk kepentingan umum;
7.      Dilakukannya relokasi karena tidak sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
2.9              Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Lokasi Usaha
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi usaha diantaranya:
1.      Faktor primer
a.       Letak pasar;
b.      Letak sumber bahan baku;
c.       Ketersediaan tenaga kerja;
d.      Ketersediaan tenaga listrik;
e.       Ketersediaan air;
f.       Fasilitas pengankutan;
2.      Faktor sekunder
a.       Fasilitas perumahan, pendidikan, perbelanjaan dan telekomunikasi;
b.      Pelayanan kesehatan, keamanan dan pencegahan atau pemadam kebakaran;
c.       Peraturan pemerintah daerah setempat;
d.      Sikap masyarakat;
e.       Peraturan lingkungan hidup;
f.       Biaya atau izin mendirikan bangunan;
g.      Tempat parker;
h.      Saluran pembuangan limbah;
i.        Kemungkinan perluasan;
j.        Karakteristik tanah;
k.      Lebar jalan.
Dari faktor primer dan sekunder tersebut tentu tidak berlaku seluruh produk dan jasa hal tersebut dikarenakan mungkin untuk produk dan jasa tertentu faktor primer dapat diabaikan, tetapi justru faktor sekunder yang menjadi pertimbangan utama.
Dalam memilih suatu usaha sering kali disesuaikan dengan ciri-ciri barang dan jasa yang akan dijadikan sebagai bidang bisnis, seperti yang tertera pada table 12.1

Tabel 2.1 ciri-ciri barang dan jasa
Ciri-ciri barang
Ciri-ciri jasa
1.      Produk berwujud
2.      Produk dapat dijual kembali
3.      Produk dapat disimpan
4.      Produk biasanya terpisah dari konsumsi
5.      Beberapa aspek mutu dapat diukur
6.      Penjualan berbeda dari produksi
7.      Interaksi dengan pelanggan rendah
8.      Produk dapat diangkut
9.      Tempat fasilitas penting untuk biaya
10.  Mudah melakukan otomasi
11.  Penerimaan terutama dihasilkan dari produknya
1.      Produk tidak berwujud
2.      Jasa sulit dijual kembali
3.      Banyak jasa tidak dapat disimpan
4.      Produksi dan konsumsi dapat terjadi secara simultan
5.      Banyak aspek mutu jasa sulit diukur
6.      Penjualan menjadi bagian dari jasa
7.      Interaksi pelanggan tinggi
8.      Penyedia, bukan produk, dapat diangkut
9.      Tempat fasilitas penting untuk kontak dengan pelanggan
10.  Sulit dilakukan otomasi
11.  Penerimaan terutama dihasilkan dari kumpulan jasa

2.10          Metode Pemilihan Lokasi Usaha
Beberapa metode dalam memilih lokasi usaha/perusahaan, antara lain :
2.10.1  Metode Rating
Suatu pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternative lokasi. Dengan prosuder perhitungan sebagai berikut:
1.      Tentukan faktor – faktor relevan, misalnya lokasi pasar, bahan baku, sumber air, dan lain-lain yang disesuaikan dengan jenis yang akan dipilih.
2.      Berikan Bobot (B) kepada setiap faktor yang menunjukkan tingkat kepentingannya terhadap faktor-faktor lain.total bobot untuk semua faktor adalah 1 atau 100 persen.
3.      Tentukan skala penilaian terhadap semua faktor.
4.      Berikanlah Nilai (N) pada setiap alternative lokasi. Lokasi yang dianggap terbaik harus diberikan nilai maksimal atau tertinggi, sedangkan alternative lokasi lainnya mendapat nilai yang proposional dibandingkan alternative terbaik tadi.
5.      Kalikan bobot dengan nilai untuk setiap faktor, dan jumlahkan untuk setiap alternative lokasi.
6.      Lokasi dengan total nilai tertimbang yang terbesar adalah yang sebaliknya dipilih.
Metode ini, menentukan bobot (B), skala penilaian, Nilai (N) pada setiap alternative lokasiusaha sangat ditentukan oleh pengusaha itu sendiri, tidak sekedar melakukan plot, tetapi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, minimal dengan membandingkan apakah produk tersebut dilokasi tersebut telah melimpah atau jenuh.
Table 2.2 metode rating
Faktor
Bobot (B)
(%)
Lokasi A
Lokasi B
Nilai N
B x N
Nilai
B x N
Letak pasar
25
100
25,00
95
23,75
Letak bahan baku
21
95
19,95
100
21,00
Tenaga kerja
21
85
17,85
90
18,90
Tenaga listrik
14
88
12,32
90
12,60
Ketersediaan air
9
90
8,10
95
8,55
Prasarana umum
5
80
4,00
 85
4,25
Kemungkinan perluasan
5
90
4,50
90
4,50
TOTAL
100

91,72

93,55

Dari table 2.2 tersebut, lokasi usaha yang kita pilih adalah lokasi B
2.10.2    Metode Analisis Biaya
Metode analisis volume biaya (cost volume analysis method) menekankan kepada faktor biaya dalam memilih suatu lokasi, yaitu dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai alternative lokasi. Analisis dapat dilakukan secara numeris ataupun secara grafis.
Dengan asumsi: biaya tetap dianggap konstan untuk range volume tertentu, biaya variable dianggap linier, tingkat produksi yang dikehendaki diketahui, berlaku hanya untuk satu jenis produk saja. Prosedur penghitungan sebagai berikut:
1.      Tentukan jumlah biaya tetap dan biaya variable untuk setiap alternative lokasi;
2.      Plot garis total biaya untuk setiap alternative pada grafik yang sama;
3.      Pilih alternative lokasi yang jumlah biaya total terendah untuk tingkat volume produksi yang dikehendaki (tertentu).
Dalam metode ini yang harus diperhatikan adalah ketelitian dalam melakukan penghitungan berbagai jenis biaya secara tepat atau minimal mendekati, juga asumsi-asumsi yang dipakai harus mendakati dengan kenyataannya atau asumsi-asumsi yang dirumuskan. Penghitungan hanya berlaku untuk satu produk saja, bila multi produk, metode ini cukup sulit dilakukan bagi seorang pengusaha untuk menentukan lokasi usaha yang ideal.
Table 2.3 metode analisis volume biaya
Lokasi
Alternatif
Biaya Tetap
per Bulan
Biaya Variabe
per Bulan
Total Biaya
per Bulan
Jakarta Utara
$ 60.000
$ 45
$ 150.000
Jakarta Pusat
$ 110.000
$ 25
$ 160.000
Jakarta Timur
$ 30.000
 $ 75
$ 180.000

Total produksi sebesar 2.000 unit. Berdasarkan table 2.3. wilayah Jakarta Utara adalah pilihan sebagai lokasi yang paling tepat berdasarkan metode ini.
2.10.3    Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi (center gravity approach) digunakan untuk memilih sebuah lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang sudah ada atau berbagai fasilitas teridentifikasi ada. Pendekatan ini dimulai dengan membuat suatu peta dari tempat-tempat yang akan dituju dengan memilih suatu titik dari mana saja sebagai titik pusat koordinat.
Jarak dari satu tempat ketempat lain diasumsikan berupa garis lurus, dan biaya distribusi per unit barang per kilometer dianggap sama. Hal yang harus dipertimbangkan didalam metode ini adalah berapa besar penyimpangan atau devisa yang terjadi, sebab kenyataannya pada lokasi tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas didaerah itu, misalnya dalam memprediksi waktu untuk mencapai lokasi sering kali tidak tepat karena mungkin dilokasi itu ada pasar, sekolah, rumah sakit dan lain-lain yang pada waktu-waktu tertentu akan sulit untuk memproyeksikan waktu menuju lokasi usaha. Artinya, asumsi waaktu sulit diprediksi bila dikaitkan dengan jarak yang ditempuh. Jadi, metode garis gravitasi, untuk menentukan lokasi usaha harus dilakukan tes lapangan terlebih dahulu.
2.10.4    Metode Transportasi
Metode transportasi pada prinsipnya mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan pemenuhan permintaan dan penawaran dengan biaya transportasi yang terendah. Dengan menggunakan metode ini juga dapat diperoleh suatu alokasi yang dapat meminimumkan total biaya transportasi atau total waktu pengiriman.



BAB III
PENUTUP
3.1              Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Terdapat enam faktor kunci dalam pemilihan lokasi usaha:
a.       Tersedianya sumber daya;
b.      Pilihan pribadi wirausahawan;
c.       Pertimbangan gaya hidup keluarga;
d.      Kemudahan dalam mencapai konsumen;
e.       Kondisi lingkungan bisnis;
f.       Tersedianya tempat dan biaya.
2.      Alasan melakukan bisnis yang bertempat tinggal dirumah adalah pertimbangan keuangan dan pertimbangan gaya hidup keluarga.
3.      Dalam merancang fasilitas fisik demi menjamin keberlangsungan hidup perusahaan, seorang pengusaha harus mempertimbangkan persyaratan fungsional dan tata letak fasilitas fisik perusahaan tersebut.
4.      Dalam merancang toko penyalur, terdapat tiga pola yang bisa digunakan, yaitu pola jaringan, pola aliran bebas dan pola swalayan.
5.      Dalam penempatan peralatan, peralatan dibedakan menjadi dua yaitu peralatan kantor dan peralatan pabrik. Dimana peralatan pabrik terdiri dari peralatan umum yang sering digunakan dan peralatan khusus, sementara pada peralatan kantor terdapat peralatan yang bersifat permanen dan peralatan yang berkaitan dengan teknologi. Dimana semua jenis peralatan tersebut ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan tidak mengganggu fungsional peralatan lain.
6.      Didalam menentukan lokasi usaha, terdapat beberapa keuntungan yang didapat oleh pengusaha bila pemilihan lokasi usaha dilakukan dengan tepat, yaitu melayani konsumen dengan memuaskan, mendapatkan bahan mentah yang cukup mudah, mendapatkan tenaga kerja yang cukup, memungkinkan perluasan usaha.
7.      Didalam menentukan lokasi usaha, terdapat beberapa kerugian yang didapat oleh pengusaha bila salah dalam pemilihan lokasi usaha, yaitu tingginya biaya transportasi yang dikeluarkan, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, susah mendapat bahan baku.
3.1              Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan diatas, penulis memberikan sedikit saran bagi para pengusaha baik yang sudah terjun didalam usaha tersebut maupun yang masih dalam proses pembuatan usaha baru agar mempertimbangkan atau memikirkan secara matang tempat yang paling strategis untuk usaha tersebut, karena dengan tempat yang strategis tersebut pengusaha mampu memaksimalkan keuntungan sebesar mungkin dan meminimumkan biaya yang dikeluarkan. Selain itu pengusaha juga harus memperhitungkan masalah fasilitas fisik dari perusahaannya apakah dapat mengganggu khidupan warga sekitar maupun lingkungan atau tidak, karena fasilitas fisik perusahaan yang tepat guna mampu menjaga keberlangsungan perusahaan tersebut tanpa menimbulkan masalah yang tidak diduga oleh pengusaha.



DAFTAR PUSTAKA
Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan. Jakarta: Selemba Empat